Khawatir?

1169 Kata

Ulfa dengan cepat menoleh kearah sumber suara dan langsung menghambur memeluk Gio yang sudah berdiri tidak jauh dari mereka. “Gio tolong aku, dia menyakitiku. Pelayanmu itu juga bersekongkol dengannya. Mereka sama-sama ingin menyakitiku,” Adu Ulfa sambil terisak. Air matanya semakin deras mengalir meski itu semua hanya aktingnya saja. Gio menatap ke arah Ayuna dan Abram bergantian. Abram tersenyum sinis membalas tatapan Gio. “Kenapa, apa kau ingin memecat setiap karyawan yang menurut para wanita mainanmu berbuat salah. Tentunya kau tidak bisa melakukan itu terhadapku kan? Karena aku adalah ponakan kesayanganmu, bukan begitu paman?” pengakuan Abram tentunya mengejutkan Ayuna. Apakah perdengaranya sekarang sedang bermasalah? Ataukah memang benar demikian adanya? Tapi bukankah selama ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN