Handoko sangat gelisah, pikirannya terus tertuju pada Dera putri satu-satunya. Jam sudah menunjukkan pukul 21 lewat 50 menit, namun tanda-tanda kepulangan Dera belum juga muncul. Handoko sangat khawatir, dia takut kalau ada sesuatu menimpa putrinya. Sudah dari satu jam yang lalu, Handoko merebahkan badannya di ranjang tempat tidur. Namun, otaknya tetap saja tak bisa mengalihkan pikirannya dari Dera. Sebenarnya rasa kantuk sudah menghinggapi Handoko, tapi Handoko tidak bisa memejamkan matanya. Handoko sudah berusaha merubah posisi tidurnya, dari yang miring, tengkurap hingga terlentang sudah dia coba. Namun tetap saja matanya tidak bisa tertutup. Karena tak kunjung tidur, Handoko akhirnya bangkit lagi dari tempat tidurnya. Handoko melangkahkan kedua kakinya keluar kamar lalu menuju ruang