BAB 17

1045 Kata
Angrum turun dari mobil Arfan, Angrum terlihat Canggung setelah kejadian tadi, namun tidak dengan Arfan dia biasa saja. "Terimakasih" kata Angrum "Sama-sama Sayang" jawab Arfan tersenyum,saat ini Arfan jadi laki-laki paling manis sedunia. "Kamu mau masuk dulu?" Tanya Angrum "Tidak, aku akan langsung pulang. Kamu Segera istirahat" "Oke, kamu hati-hati. Kabari aku" Angrum masih sama belum bisa semanis Arfan di tambah dia yang masih canggung. "Iya" Arfan tersenyum dan melajukan mobilnya. Angrum masuk kedalam dengan perasaan yang aneh ada senang ada canggung dan semuanya. Angrum langsung masuk ke kamar setelah bertemu ibunya dan langsung menyambar buku diary warna pink miliknya yang diberi nama SIN. Dear SIN       kamu harus tau kejadian hari ini dan perasaan aku malam ini. Banyak banget yang belum aku ceritain ke kamu yak . Iya ini tentang dia, Aryo Arfan laki-laki yang diam-diam aku kagumi sejak pertama bertemu dikantin. Setelah perjalanan panjang, hari ini tepatnya malam ini tanggal 15 september 2017 aku resmi menjadi ny.Aryo hahaha apakah aku berlebihan? Mungkin tidak, apakah ini yang namanya cinta? Rasanya sangat indah. kamu harus tau manisnya laki-laki itu malam ini.     Aku tidak tahu harus bagaimana perasaanku benar-benar tidak jelas, oh iya, kamu harus tahu aaaaaa my first kiss yang bakalan bikin aku gak bisa tidur malam ini. Aku harap dia tidak akan membuatku kecewa. Aku sangat sayang padanya. -Ayro Arfan Dipeluknya buku diary itu erat sambil memejamkan matanya lalu tersenyum mengingat kejadian itu. Lalu menutup mukanya dengan bantal. "Aaaaaaaaaaaah bibir kuuuu" pekik Angrum dibawah bantal. AryoArfanG 'aku sudah sampai' KenAngrum 'iya. Apakah kamu langsung pulang ke rumah?' AryoArfanG 'langsung pulang. Besok aku akan menemui ibuku. Kamu harus ikut.' KenAngrum 'baiklah. Kamu segera tidur' AryoArfanG 'iya kamu juga. Selamat malam sayang' KenAngrum ' iya ' ❤ Angrum hanya tersenyum dadanya terasa sesak menahan tawa bahagianya sendiri dan mukanya kembali ditutup bantal dan kakinya tidak diam seperti orang yang dicekik. *** Angrum berjalan melewati koridor menuju kelasnya. "Hai Rum" sapa Alwi "Eh, hai" "Kamu terlihat sedang bahagia" "Aku selalu merasa bahagia" jawab Angrum "Oh wanita itu yang seperti w************n" suara itu tidak terlalu keras karna itu sebenarnya hanya bisikan tapi sama sekali tidak seperti berbisik. Alwi diam Angrum diam. "Aku akan pergi ke kelas sekarang" pamit Angrum dan Alwi mengangguk, Alwi kelihatan tidak enak mendengar bisikan dari teman-temannya yang lain. Angrum masuk ke kelas di sambut senyum Adelia Aluna juga Alena. "Adel masih marah?" Tanya Angrum pelan "Kamu tidak melihat, aku sedang tersenyum padamu?" Tanya Adelia "Jadi kamu sudah tidak marah lagi padaku?" Tanya Angrum "Iya Angrum" jawab Adelia merentangkan tangannya memeluk Angrum "Terimakasih Adel, sudah memaafkan aku. Aku sangat minta maaf padamu" Angrum memeluk Adelia "Iya aku juga minta maaf padamu, sudah bersikap acuh" dan Angrum mengangguk. "Kita juga ingin di peluk" kata Aluna dan Alena. Dan keempatnya berpelukan. "Tingkiwingki, Dipsi, Lala, Pooh..." Suara Ali membuat semuanya berbalik "Apa kamu?" Aluna ketus "Santai! Tidak perlu menjadi emosi. Tapi itu membuat kamu semakin cantik" kata Ali "Diam!" Jawab Aluna "Hari ini Aluna sangat sangat cantik" kata Ali "Bukan hanya hari ini, setiap hari aku selalu tampil cantik!" "Dan kamu sangat sexy" goda Ali "Iya aku tahu" jawab Aluna "Aku jadi tergoda melihatnya" celetuk Ali dengan menatap Aluna dari ujung kaki sampai rambut yang membuat mata Aluna melebar "b******k!, m***m" nada tinggi Aluna keluar "Astaga suara kamu lebih mirip toa. Tapi serius, hari ini kamu sangat sexy " lanjut Ali "Aliiiiii. Kamu itu terlalu sering menonton video p***o jadi m***m begini" bentak Aluna "Dengarkan aku Aluna. Aku benar-benar tidak suka menonton video p***o. Aku lebih suka mencobanya langsung dibanding hanya menonton" kata Ali "b******k" kata Aluna kesal walaupun sebenarnya Ali hanya bercanda. Dan Ali memang begitu. "Haha" Ali hanya tertawa seperti biasanya. Menurut Ali, Aluna sangat manis saat marah-marah padanya. Jam pelajaran di mulai semuanya langsung menyimpan handphone nya. Sampai akhirnya jam pulang tiba, Angrum pulang dengan Arfan dan kembali menemui ibu Arfan. Lalu pulang setelah hampir gelap. Angrum turun dan memberikan helm kepada Arfan. "Thanks" kata Angrum dan Arfan tersenyum lalu mengangguk "Ar soal ibu kamu ada yang tahu?" Tanya Angrum "Cuma Alfin" "Apakah aku boleh cerita sama Lena Luna Adel?" "Boleh" Arfan tersenyum "Thanks" Angrum membalas senyumannya "Mereka belum tau kita pacaran?" Tanya Arfan "Iya, aku jadi tidak enak, padahal ini bukan hal yang harus di sembunyikan dari mereka." "Yasudah nanti kita cari waktu yang tepat, kita ajak mereka makan. Kamu segera masuk, istirahat" "Iya. kamu hati-hati " "Iya, kamu ingin aku cium?" "Arfaaaaaannn" "Haha aku akan menciummu saat aku sedang lupa saja" "m***m. Kamu harus memberiku kabar setelah sampai" "Iya" jawab Arfan dan berlalu bersama motornya. *** "Aku akan pulang sekarang" pamit Angrum kepada ketiga sahabatnya "Kenapa buru-buru, kamu mau kemana?" Tanya Adelia "Emmh aku akan pergi dengan Arfan. Oh iya, aku akan menceritakan sesuatu pada kalian. Tapi besok saja." jawab Angrum "Oke oke" Arfan sudah berdiri disamping motornya lalu tersenyum melihat Angrum datang. "Sudah menunggu lama?" Tanya Angrum dan Arfan menggelengkan kepalanya. "Jadi siapa yang sebenarnya dekat sama w************n itu, Arfan atau Alwi" bisikan itu jauh dari arti kata bisikan. Terlalu keras "Aku pacarnya. kenapa?" Tanya Arfan kepada kedua wanita yang berbisik setengah berteriak. "Kalian benar-benar pacaran?" Tanya dua wanita yang mulai mendekat karna mendengar pernyataan Arfan "Iya, kenapa? Mau apa? Sekali lagi aku mendengar kalian atau siapapun menyebut Angrum w************n, aku akan menyobek mulutnya." Kata Arfan "Sudah Ar cukup, ayo kita pergi" kata Angrum dan Arfan setuju. Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Alwi mendengar semuanya, kemudian berbalik dengan senyum terpaksanya. *** Sekitar pukul 5 sore Angrum dan Arfan sampai di rumah Angrum. Angrum turun dari motor Arfan, melepaskan helmnya lalu memberikannya kepada Arfan. "Bersih-bersih terus istirahat yah" kata Arfan "Iya, kamu juga" jawab Angrum "Besok hari Minggu, kamu benar-benar akan pergi ke acara workshop itu bersama Alwi?" Tanya Arfan "Kamu tahu tentang itu?" "Aku memang tahu, kenapa? Kamu akan pergi besok?" "Boleh?" Tanya Angrum "Terserah, hati-hati aja" "Aku tidak jadi pergi" "Kenapa? Bukannya ada idola kamu?" "Tidak saja, mood ku jadi jelek untuk datang bersama Alwi" "Bagus jika begitu. Aku pulang yah. Kamu mau aku cium dulu?" "Kamu sangat menyebalkan, selalu menanyakan itu" kata Angrum "Haha yasudah pipinya tidak usah merah, ciumnya nanti saja, jika aku sedang lupa" "Hati-hati. Kabari aku setelah sampai" "Iya" Arfan tersenyum lalu menjalankan motornya meninggalkan Angrum yang bahagia untuk tiga hari pertama hubungannya itu.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN