Kantuk Melanda

1292 Kata

Rayya sudah bersiap menahan segala serangan yang mungkin saja akan membuat pertahanannya tumbang. Apa yang akan Dimas lakukan memang belum pernah ia alami. Maka ia sendiri pun tidak tahu bagaimana rasa yang akan memporak-porandakan tubuhnya. Sebab itulah, ia memilih diam. Seandainya hal itu membuatnya tak mampu bertahan, ia sendiri akan mencoba mencegah sebelum jauh Dimas melangkah, apapun caranya. Kepala suaminya sudah berlabuh di atas dadanya. Gadis itu kemudian memejamkan mata demi mencoba menahan apapun itu. Namun, sekian detik hingga menit ia menunggu, tak ada pergerakan atau rasa apapun yang ia rasakan. Perlahan Rayya membuka mata. Perlahan juga ia melirik ke bawah melihat suaminya. Wajah lelaki itu memang sudah menempel di atas dadanya yang sudah tampak terbuka, tetapi hanya sebu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN