Mobil Dimas sudah terparkir di depan rumah Rayya. Rumah yang cukup luas dengan konsep sederhana milik orang tua gadis itu, masih terang pertanda penghuninya belum terlelap. Sekarang, dua insan manusia yang masih betah di dalam mobil tampak terdiam. "Jadi, apakah aku boleh tahu sekarang, apa saja hal yang sekiranya aku tidak ingat tentangku dulu di matamu?" tanya Dimas akhirnya bersuara. Ya, di sepanjang perjalanan pulang keduanya memang tidak banyak berbincang. Rayya yang masih keki dengan kenarsisan Dimas memilih bungkam ketimbang harus kesal karena lelaki itu masih saja tersenyum jahil. Kini begitu sampai di kediaman Rayya, Dimas kembali mengingatkan gadis itu perihal obrolan keduanya ketika masih di toko tadi. "Dimas, aku sudah katakan padamu sejak awal, kita jarang berinteraksi