Kecanggungan mendadak hadir di antara Rayya dan Dimas. Penjelasan Rayya ketika memberi tahu lelaki itu mengenai perkenalan mereka dulu, yang dibumbui dengan sikap yang tidak mengenakan, membuat situasi menjadi hening. Sesungguhnya Rayya sama sekali tidak bermaksud mengingat hal yang sempat membuatnya down itu. Ia hanya spontan saja menanggapi kalimat pujian yang Keanan lontarkan. "Maaf, aku tidak bermaksud untu—k!" Ucapan Rayya mengambang. "Enggak apa-apa, Ra. Aku yang seharusnya minta maaf sama kamu. Sungguh aku memang tidak ingat kalau pernah bicara seperti itu padamu." "Sudahlah," ucap Rayya cuek. "Ra!" Rayya mengangkat wajahnya memandang Dimas. Lelaki itu ternyata menatapnya serius. "Maukah kamu membantuku dengan menceritakan sikap atau hal apa saja yang pernah terjadi di a