Sepanjang perjalanan pulang, tak ada percakapan yang terjadi antara Dimas dan Rayya. Keduanya saling diam dan memilih untuk menikmati suasana jalan yang mereka lewati. Baik Rayya atau pun Dimas sepertinya tengah melamun dalam pikiran masing-masing. Dimas yang lebih fokus menyetir seolah terlihat sedang memikirkan sesuatu. Begitu juga yang tampak di wajah gadis di sebelahnya. Meski padangan kedua mata gadis itu tertuju pada jalanan di luar, tak bisa dipungkiri jika tatapan itu kosong adanya. Tak sampai dua jam perjalanan, mobil yang Dimas kendarai sampai di depan pagar besi kediaman orang tua Rayya. Tidak langsung keluar meski mesin mobil telah Dimas matikan, Rayya malah diam tanpa aksi atau suara. Lelaki itu pun berbicara lebih dulu demi memecah keheningan di antara mereka sejak tadi.