10. Memaafkan?

1678 Kata

Meisya terus berusaha menekan rasa sesak yang begitu mengimpit dadanya. Ia ingin keluar dan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Akan tetapi apa yang diinginkannya berbanding terbalik dengan perasaannya. Air matanya memang telah berhenti menetes, akan tetapi rasa sesak itu masih ada dan enggan pergi. Meisya sekali lagi memukul pelan dadanya dan menghembuskan napasnya berulang kali. Lalu Meisya memutuskan ke kamar mandi untuk membasuh mukanya yang terlihat kusut. 'Ayo Meisyq kamu gadis yang kuat, jangan biarkan hal seperti itu mempengaruhi hidupmu dan membuatmu terlihat lemah.' Berkali kali Meisya merapalkan kalimat penyemangat tersebut dalam hatinya sebelum menatap bayangan dirinya di depan cermin kamar mandi yang terlihat jauh lebih baik setelah membasuh wajah kusutnya tadi. ***

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN