Happy Reading.
Freya melihat postingan terkini Maya Sutomo yang memamerkan sebuah cincin berlian di jari manisnya. Postingan itu diberi caption "From My Beloved" dan hal itu membuat Freya langsung mual. Cincin itu hampir sama seperti yang dipakai oleh Daniel, tetapi bentuknya lebih kecil dan ramping. Sepertinya itu postingan kemarin lusa di sebuah kamar bernuansa putih.
Freya ingat, kemarin lusa 'kan Daniel seharusnya masih ada di Australia, tetapi sepertinya pria itu sudah pulang dan pergi menemui Maya terlebih dahulu untuk memberikan cincin berlian itu sebelum akhirnya membawanya ke rumah kemarin malam. Ah, Freya jadi merasa bodoh sekali, selama berbulan-bulan dibohongi oleh Daniel dan Maya dan akhirnya Daniel sendiri yang membawa selingkuhan itu kepadanya. Berarti mereka memang sudah mempersiapkan semuanya secara baik. Freya menahan diri agar tidak mengamuk ataupun berteriak hanya karena dia orang bodoh ini. Dia akan membalas semuanya dengan cantik dan elegan. Freya pastikan mereka juga akan terkena sanksi sosial karena telah melakukan perselingkuhan dan perzinahan.
"Uekk! Benar-benar pelakor kelas kakap!" gumam Freya memegang mulutnya yang tiba-tiba terasa mual ketika melihat postingan milik Daniel melintas di berandanya. Wajah Maya dari samping ketika terlelap dengan caption "Sehat-sehat, sayang! Harus sabar ya?" membuat Freya langsung melemparkan ponselnya ke atas sofa dan wanita itu berlari ke kamar mandi. Kali ini Freya tidak bisa menahan lagi untuk tidak mual karena postingan Daniel benar-benar membuat hatinya sakit.
"Woek, sialan! Mereka benar-benar b******k!!" Freya membuka keran air dan langsung membasuh wajahnya. Bayang-bayang Daniel dan Maya terlintas dalam kepalanya dan hal itu benar-benar membuat Freya pusing, marah, kecewa, sakit hati, dan masih banyak lagi perasaan yang mendominasi. Sungguh tidak pernah dia bayangkan jika mencintai Daniel akan merasakan sesakit ini.
"Daniel sialan, gue pastikan lo dan gundik lo itu merasakan apa yang gue rasakan, bahkan gue juga akan balas semua perbuatan wanita tua dan adik b******k lo itu!" luruh sudah air mata Freya. Dia sudah tidak bisa membendung perasaan bencinya itu hingga semua rasa yang tertancap dia keluarkan lewat air mata.
"Hiks, kalian benar-benar tega!"
Suara pintu terbuka cukup keras membuat Freya menoleh. Terlihat Zayn masuk ke dalam kamarnya dengan raut wajah khawatir.
Zayn memandang pintu kamar mandi terbuka dan Freya keluar dari sana dengan wajah yang basah dan mata yang merah.
"Kamu kenapa?" tanya Zayn mendekat.
Freya menggeleng dan tersenyum, dia malu kalau harus menceritakan masalah rumah tangganya yang rumit itu. Ah, sebenarnya bukan hanya rumit, tetapi rumah tangga yang sudah hancur karena dia sudah ditalak oleh Daniel yang lebih memilih selingkuhannya.
"Aku tahu masalahmu memang berat, aku akan membantumu sebisaku, tapi kamu juga harus membantuku. Besok kita pulang ke rumah orang tuaku dan menjelaskan pada mereka jika kita berdua adalah pasangan kekasih, bagaimana?"
Freya mengerucutkan bibirnya, lelaki di depannya ini ternyata memang tidak tulus. "Iya-iya, aku kan juga udah janji, tapi kalau keluargamu tidak setuju gimana?"
"Mereka pasti nurut siapa pilihanku, sebenarnya aku melakukan ini juga karena seseorang," ujar Zayn tiba-tiba.
"Maksudnya?" tanya Freya penasaran. Sepertinya pria di depannya ini punya banyak misteri.
"Aku sengaja ingin membuat wanita itu malu," ujar Zayn menatap Freya. Ada kilatan kemarahan di dalam mata Zayn dan Freya bisa melihatnya dengan jelas.
"Jadi, kamu sengaja melarikan diri dari pertunangan karena ingin balas dendam dengan Mita?"
"Ya."
Freya mengangguk, kali ini dia sedikit paham kenapa Zayn ngotot ingin meminta tolong dirinya.
"Menarik!"
"Apa?"
"Ah, kisahmu ternyata menarik juga. Bukan hanya aku saja yang memiliki masalah, tapi ternyata kamu juga memiliki masalah dengan perempuan, apa ini karena masalah percintaan?"
Zayn mendengus mendengar ucapan Freya. Pria itu berjalan keluar dari dalam kamar Freya tanpa menjawab pertanyaan wanita itu.
"Zayn Charles Saputra, ternyata pernah jatuh cinta? Apa Mita Sutomo wanita itu hingga kau ingin balas dendam? Ah, bisa jadi dulu dia menolak cintamu sampai kamu merasakan kebencian yang mendalam, iya kan? Lalu, sekarang setelah Mita luluh kamu akan membuatnya sakit hati dengan cara melarikan diri dari pertunangan itu?" Freya mengekori Zayn dengan mulut yang terus berceloteh.
"Cukup! Jangan suka berasumsi sendiri!" Zayn berhenti dan menatap tajam Freya.
"Ups, sorry!" Freya menutup bibirnya dengan tangan. Dia memang sengaja mengatakan semua itu agar Zayn mau menceritakan yang sebenarnya. Freya juga kan penasaran dengan cerita dibalik balas dendam itu. Kalau memang tujuan mereka berdua sama, Freya akan lebih leluasa untuk membalaskan dendamnya kepada keluarga Sutomo.
Zayn menghela napas, pria itu memutuskan untuk duduk di sofa ruang tamu. Pandangan mata Zayn menerawang ke depan. "Dulu, saat masih SMA aku memiliki kekasih. Kami berpacaran selama 2 tahun dan saling mencintai. Gaya pacaran kami sudah terlalu dalam dan kami sering melakukan hal diluar batas. Saat itu aku dan dia kelas tiga SMA. Selama ini dia terlihat baik-baik saja. Selalu tersenyum dan ceria. Tapi ternyata aku tidak pernah tahu jika dia menyimpan banyak luka dan beban. Hubungan yang kami jalani memang sengaja backstreet karena dia dari kalangan biasa. Bukan anak orang kaya, hanya saja dia pintar sehingga bisa bersekolah di sekolah SMA favorit." Zayn menghela napas panjang.
Freya sudah duduk di hadapannya dan menyimak semua cerita Zayn. Pria itu kini menatap Freya dengan dalam.
"Terus? Bagaimana endingnya?"
"Dia ternyata adalah anak diluar nikah dan dikabarkan jika ibunya adalah seorang pelakor, dia banyak mengalah kekerasan fisik oleh anak dari pria yang tidak lain ayah biologisnya. Dia adalah Mita Sutomo dan hal itu membuat kekasihku depresi berat hingga memilih mengakhiri hidupnya. Dia memilih pergi karena wanita itu selalu menindasnya dan hal yang paling membuatku sakit hati adalah saat dia meninggal ternyata telah mengandung benih ku. Aku tidak tahu karena dia tidak bercerita bahkan dia tidak pernah mengatakan yang sebenarnya tentang seluruh kehidupannya hingga aku mencari tahu semuanya sendiri setelah setahun kematiannya."
Freya membelalakkan matanya dengan rahang yang terjatuh. Jantungnya langsung berdebar kencang ketika mengetahui cerita dari Zayn. Entah kenapa tiba-tiba dia merasakan sakit hati dengan kelakuan Mita Sutomo. Ah, saat masih SMA ya? Dulu dia dan Mita juga satu sekolah dan wanita itu kerap membuatnya jadi bahan olokan.
Namun, ada satu hal yang selama ini Freya tahu dan dia tidak mau ikut campur lagi. Freya ingat saat itu Mita berada di rooftop sedang merokok sendiri. Dia menangis dan tertawa secara bersamaan dan menyebut nama Aurora sebagai anak dari wanita licik dan penggoda.
"Apakah nama kekasihmu itu Aurora?"
Bersambung