Pemakaman Bi Nur telah selesai dilaksanakan. Satu persatu warga yang ikut memakamkan wanita tua itu memilih untuk segera pulang ke rumah masing-masing. Hanya ada beberapa orang yang memilih untuk tinggal. Mereka yang memilih untuk tinggal ialah Gita, Marni, Mirza dan juga beberapa anak buah Pak Tanto. Gita duduk di atas kursi roda miliknya sembari menatap batu nisan yang bertuliskan nama Bi Nur. Perempuan itu sudah tidak menangis lagi. Hanya saja Gita tidak membuka suaranya kembali sejak beberapa saat yang lalu. Sedangkan Marni, gadis itu duduk di atas tanah berseberangan dengan Gita. Salah satu tangannya terulur mengusap batu nisan Bi Nur. “Bi Nur, Marni doakan semoga Bi Nur tenang di sana. Bi Nur adalah orang yang sangat baik. Semoga Bi Nur mendapatkan tempat yang paling tinggi dan in