Matahari yang semula bersinar terang tiba-tiba redup tertutup awan. Langit tiba-tiba mendung dan rintik hujan mulai turun. Membuat kedua anak manusia yang tadinya menikmati suasana pemandangan menjadi kalang kabut, mencari tempat untuk berteduh. Sayangnya, tidak ada tempat yang bisa melindungi mereka dari rintik hujan itu. Hanya ada pepohonan yang tidak seberapa lebat dan menjulang tinggi di atas sini. “Tuan, hujannya semakin deras,” kata Gita di bawah guyuran hujan. “Gue tahu, Gita. Tapi di sini nggak ada tempat untuk kita berteduh.” Mirza menjawab dengan sedikit berteriak. Suaranya hampir tidak terdengar sebab suara hujan yang begitu nyaring. Gita memandangi jalanan di bawah, kemudian beralih memandang ke arah Mirza yang berada tepat di sampingnya. Mirza menggelengkan kepala, pria it