Mirza berdiri dengan melipat kedua tangannya di daada. Matanya terus mengunci pada sosok perempuan yang tengah berdiri menangis di samping makam Helen. Betapa emosional perempuan itu. Menumpahkan segala kerinduan sebab ditinggal oleh Helen—ibunya tercinta. Mirza tidak sendiri, ia berdiri di bawah pohon rindang besar bersama dengan Marni dan juga Tante Wita. Gita sendiri yang meminta mereka untuk membiarkan perempuan itu sendirian di samping makam Helen. Katanya, Gita ingin berduaan bersama Helen di sana. “Tante, apa tidak apa-apa seperti ini? Saya khawatir Gita akan kembali drop karena terlalu emosional seperti itu. Dan lagi, Gita sudah berdiri cukup lama di sana,” kata Mirza membuka suara. Kakinya sangat gatal ingin melangkah ke sana. Merangkul Gita untuk menenangkan nya. “Biarkan dia,