Sedari tadi Mirza masih berusaha untuk menghubungi Gita melalui panggilan telepon. Namun tidak satu pun panggilan darinya mendapatkan jawaban. Entah Gita sengaja mengabaikan atau tidak. Yang jelas hal tersebut membuat Mirza sangat gelisah. “Astaga, belum apa-apa juga udah apes banget sih gue?” gerutu Mirza. Pria itu beranjak. Berniat untuk menghampiri Gita langsung di kediamannya. Sebelumnya, Mirza harus membersihkan diri terlebih dahulu. Tidak mungkin dia berkunjung ke sana dengan pakaian dan badan yang beraroma alkohol seperti ini. Bisa rusak nama baik Mirza di hadapan Pak Aron nanti. Setelah membersihkan diri, Mirza segera membuka langkah menuju lemari pakaian miliknya. Memilih pakaian yang akan ia kenakan nanti. Sejenak Mirza hanya menatap isi lemari tersebut, hingga ia memutuskan