Gita merasakan seluruh wajahnya terasa sangat panas. Sedari tadi perempuan itu menyembunyikan wajahnya di balik telapak tangan. Gita terus mengerang. “Apa-apaan si Mirza! Kenapa dia harus menyuruhku melakukan hal tadi?” ujarnya sambil mengerang. Seumur hidupnya, baru kali ini dia melihat dan menyentuh punggung seorang pria. Bahkan ketika berpacaran dengan Andreas selama bertahun-tahun lamanya. Gita tidak pernah melihat ataupun menyentuh pria itu seperti dirinya menyentuh Mirza tadi. Gita terkesiap ketika Mirza tiba-tiba datang dan berdeham cukup keras. Sebenarnya, sedari tadi Mirza sudah memperhatikan Gita yang nampak salah tingkah dengan berdiri di balik tembok dapur sembari menutupi wajahnya. “Gue pikir, kenapa lo sampai lari terbirit-b***t kayak tadi. Ternyata lo tersipu. Kenapa? Jan