Hari-hari berlalu, tanpa terasa sudah beberapa bulan Mas Rangga bekerja di perusahaan ekspedisi, dan hari ini Mas Rangga kembali mendapatkan hasil dari kerja kerasnya. Mas Rangga berniat ingin membawaku dan ibu untuk makan di restoran sesekali.
“Dek, habis ini bersiap-siap, ya. Mas ingin mengajakmu dan Ibu makan malam di restoran!” ajak Mas Rangga.
“Gak usah Mas, makan di restoran mahal sayang uangnya,” sahutku.
“Enggak apa-apa Dek hanya sesekali saja, kebetulan restoran itu milik teman Mas dia baru saja buka.”
Aku terdiam sejenak memikirkan antara iya dan tidak. Mas Rangga merasa tak sabar menunggu jawaban dariku. Di ambilnya satu bajuku di lemari dan di berikan ke tanganku.
“Sudah sana cepat ganti baju!” perintah Mas Rangga mendorongku masuk ke dalam kamar.
Sambil menungguku, Mas R
