Paginya, Mas Rangga sudah terbangun dan bersiap pergi ke kantor, aku yang baru membuka mataku kaget melihat Mas Rangga sudah mandi dan memakai pakaiannya. “Tumben Mas sudah rapi?” tanyaku bingung. “Iya, hari ini Atasan Mas meminta Mas berangkat cepat untuk menemaninya pergi ke pembukaan cabang baru perusahaan expedisi jalur laut dan udara,” jawab Mas Rangga. “Ow. Kenapa Mas tadi malam gak bilang kalau mau berangkat pagi?” tanyaku lagi. “Mas juga gak tahu, Dek. Pagi ini Atasan Mas memberi tahunya.” Sahut Mas Rangga sambil memakai sepatunya. “Ya Udah, Mas berangkat dulu. Ini uang untuk belanja Dek!” pamit Mas Rangga. Memberikan uang ke tanganku dan mencium pipiku lalu melangkahkan kakinya keluar rumah. Aku memandang uang dari Mas Rangga, meletakkannya di atas meja sebelah ranjang