Bab 20

1030 Kata

Di dalam kamar aku meluapkan seluruh air mataku, aku menangis sejadi-jadinya. Aku berpikir Dosa apa yang sudah aku lakukan sampai aku di benci oleh orang yang paling mulia di dunia ini yaitu Ibu. “Nisa!” teriak ibu berdiri di ambang pintu. Aku sedikit terkesiap, sama sekali tidak mengira ibu akan datang menyusulku ke kamar. “Ibu...” aku langsung mengusap air mataku. “Nisa, lebih baik kau pulang ke rumah suamimu sekarang!” perintah ibuku. Ibu lalu menarik paksa tanganku tapi aku menahannya. Aku sudah pergi dari rumah Mas Rangga tidak mungkin aku kembali lagi ke sana. “Tapi Bu, aku masih mau disini,” ucapku menolak. “Nisa, mau sampai kapan kau disini. Ibu tidak mau gara-gara kamu hubungan Bela dan pacarnya rusak. Ingat ya kau itu Cuma Beban di keluarga ini!” bentak ibuku. Aku menata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN