Perhatian Lebih

2003 Kata

“Maaf, Mbak masih ke ruangan dokter Adam tadi.” Hazira memasuki ruangan dengan sedikit tergesa. Khawatir terjadi sesuatu pada Dirga sehingga dia pun bertanya, “kamu tidak apa-apa kan selama Mbak tidak ada?” Alih-alih menjawab pertanyaan, Dirga justru tertawa pelan. “Kenapa malah tertawa?” lanjut Zira heran. “Itu ... pertanyaan Mbak tadi sama persis dengan pertanyaan tuan Rayyan,” jawab Dirha hingga membuat Hazira celingak-celinguk tidak jelas. Dia pikir, pria itu sudah pulang. “Nyariin siapa, Mbak? Nyariin Tuan Rayyan? Tuh orangnya masih di sini. Baru keluar dari kamar mandi.” Sontak saja Hazira melarikan tatapannya. Melihat ke arah pintu kamar mandi yang terbuka dan begitu saja melihat Rayyan yang sudah segar dan berganti pakaian. Tidak lagi memakai pakaian formalnya melainkan pakaia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN