Menginap

1604 Kata

“Uhuk!” Suara batuk bi Sumi yang tiba-tiba saja menggema memenuhi ruangan, sontak saja membuat pelukan keduanya terlepas. Cepat-cepat Hazira mengusap pipinya yang basah kemudian menggeser duduknya yang begitu dekat dengan Rayyan. Sedang Rayyan sendiri hanya mendesah kehilangan dalam hati. Kenapa bi Sumi harus datang di waktu tidak tepat ini? “Bibi dari mana saja?” Hazira mengalihkan suasana. Situasi tadi telah membuatnya hanyut dalam kesedihan dan akhirnya, dia melupakan kerenggangan yang tercipta. Bi Sumi yang mengalami batuk alamiah karena terkejut, sempat mengusap dadanya pelan. Harusnya dia mencari tahu situasi dulu kalau masuk. “Bibi baru saja dari luar. Cari udara segar juga sambil beli gorengan di tepi jalan.” Bi sumi menunjukkan dua plastik kecil yang berisi bermacam gorengan da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN