Ramada nyaris membanting ponselnya ke lantai saat lagi-lagi panggilan teleponnya diabaikan oleh Amanda. Banyak yang harus dia jelaskan dan dia bicarakan dengan Amanda, tapi malah di saat genting seperti ini istrinya tak bisa dihubungi. Dan itu merusak moodnya sepanjang sisa hari. Padahal malam ini adalah malam terakhir dia bersama Niel. Besok siang dia akan pulang dengan pesawat jam dua siang ke Jakarta. Seharusnya dia bersenang-senang bersama Niel sekarang. Namun moodnya yang jelek ini membuatnya gusar dan tak tenang. "Papa? Papa nggak makan?" Niel bertanya memandanginya dengan geran karena Papanya itu sedari tadi sibuk dengan ponselnya dan tidak memulai makan. Dia menunggu Papanya untuk makan bersama. Kebiasaan yang ditanamkan mamanya dan kebetulan dipraktekkan di sekolahnya adalah m