Yura berlari keluar saat mendengar suara Niel yang berseru marah. "Niel? Sayang? Pulang, Sayang," katanya saat melihat Niel sedang bersama dengan beberapa teman sebayanya. "Main di rumah aja kalau nakal." Dia menambahkan saat anak-anak lain yang ada di sana seperti bersiap untuk mengejek Niel yang dipanggil pulang olehnya. "Nggak papa main sama Maa aja di rumah, daripada main tapi cuma nakal-nakalan." Dia sengaja bilang begitu untuk menyindir anak-anak nakal yang tadi sedang bermain bersama Niel tapi ujung-ujungnya malah membully dan sebagainya. Dia tahu, ini kurang tepat, urusan anak-anak biarkan anak-anak yang menyelesaikan. Orang tua tak selayaknya ikut campur. Bisa panjang nanti urusannya kalau sudah orang dewasa ikut-ikutan. Namun dia tak bisa tinggal diam begitu saja. "Tuh, sana