Yura memicingkan matanya saat bangun. Kaget saat tak melihat gordyn biru laut yang biasanya terpasang di jendela kamarnya, dan alih-alih malah melihat tirai tarik yang asing. Dan sejak kapan juga kamarnya ada AC nya? Dia tetap di atas tempat tidur sambil mengingat-ingat hal terakhir yang dia alami sebelum dia naik ke tempat tidur. Niel… gelas pecah… air panas… rumah sakit… rumah Ramada… “Ya Allah!” Dia langsung bangun saat ingat kalau dirinya sedang menginap di rumah Ramada. Belum selesai gelombang panik pertama, dia kembali panik saat tak menemukan Niel di sebelahnya. Dia baru bisa mendesah lega saat mendengar tawa Niel yang terdengar dari luar. “Astaga, jantung gue,” lirihnya sembari menekan pelan d**a bagian atasnya, di mana dia bisa merasakan jantungnya berdetak amat keras. Dia lalu