Di sela-sela kegiatan diskusinya bersama Edy, Arslan tertegun mendengar suara azan zuhur dari masjid terdekat. Ia mendengkus, mengundang tatap heran dari Edy. “Ada apa, Pak?” tanya sang asisten. “Ada yang bermasalah dengan rencananya?” Ia melirik iPad, mencari-cari keanehan, tetapi Edy malah mendapati kebuntuan. “HP saya sebentar lagi berdering. Ambilkan di ruang tengah tadi!” Arslan memberi perintah. Ketika Edy sudah berdiri, ia duduk di kursi sembari mengambil alih iPad asistennya. “Sekalian, siapkan sajadah. Saya mau ke masjid. Seharusnya masih ada, kalau kamu belum buang, kan?” Edy yang baru akan melewati pintu seketika berbalik, dengan wajah kebingungan kentara. “Anda ... baik-baik saja?” “Cukup lakukan apa yang saya perintahkan, Edy.” Arslan tampak tak acuh, tetap fokus pada