Reyno berjalan menuju bangku paling ujung kemudian menyuruh Sivia untuk menghampirinya, “temenin gue makan.” Pinta Reyno seraya mengeluarkan kotak bekal yang tadi Sivia berikan untuknya. ‘DEG’ ‘DEG’ Sivia tak henti – hentinya merasakan degupan kencang di dadanya, baginya hari ini Reyno terlalu sering membuat hatinya berdebar tak menentu. “Duduk.” Titah Reyno seraya menunjuk kursi di depan mejanya. Sivia dengan muka yang merah padam pun langsung mengikuti ucapan Reyno, dia membalikkan kursi sehingga bisa berhadapan dengan Reyno. “Buatan lo?” Tanya Reyno seraya membuka kotak bekal dan melihat nasi goreng di dalamnya. Sivia tak menjawab dia masih linglung akan sikap Reyno kepadanya, “VI!” Panggil Reyno ketus. “Eh iya kak, kenapa?” “Ini buatan lo?” Tanya Reyno seraya menyuapkan sesend