"Aku mau ke pesta ulang tahunnya teman aku, nanti. Apa kamu mau ikut?" Reynan memeluk Rubby dari belakang. Saat ini gadis itu tengah memasak. Reynan sudah pulang kerja, baru saja. Dan laki - laki itu tidak mau beli makan di luar. Alasannya, karena ia ingin memakan masakan Rubby. Merasa geli dengan tangan yang melingkar di perutnya itu. Rubby menahan napasnya. "Ka-kapan?" Reynan yang tentu saja tahu apa yang dirasakan gadis itu saat ini. Rubby mencoba menahan napasnya karena sentuhannya itu. Maka dari itu, Reynan mencium leher gadis itu dengan lembut. Membuat Rubby memejamkan kedua matanya erat. Sebagai tanda, bahwa ciuman itu cukup mematikan untuknya. Sialan! Sepertinya Reynan benar - benar tahu seperti apa kelemahannya. Namun bukannya berhenti, Reynan malah meletakan dagunya di pun
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari