Rubby POV Apa yang ada dipikiran si laki-laki biadab ini. Lihat, dia benar-benar menariku ke ruang ganti dengan baju yang baru saja pelayan butik itu berikan. "Kamu mau ngapain?" Tentu saja aku takut, meskipun dia ini adalah suamiku. Kalian harus paham, dia hanya suami kontrakku. Dan aku... Brukk! Dia mendorongku ke dinding tembok, sehingga aku benar-benar tidak bisa berontak lagi. Kalian bisa membayangkan, aku yang bertubuh mungil dan tidak tinggi ini. Sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengannya. Dia memiliki tubuh tinggi dengan d**a lebar, kedua lengan yang kokoh. Juga kedua matanya yang tajam. Aku rasa, seekor semut pun tidak akan luput dari sorotan mata tajamnya itu. Dan aku mungkin bisa disamakan dengan semut yang akan mati karena sinar matanya itu. "Kamu kenapa sih naka