Bab 17. Berangkat ke Kampus Berdua

1442 Kata

Kavi mematikan motornya sebelum memasuki area kontrakan. Ini sudah seperti kebiasaan ketika ia pulang ke rumah ayahnya. Ia lalu menuntun motornya masuk ke halaman. Di sana, ia melihat beberapa tetangga yang kebanyakan adalah pemuda. Ia tahu, tak banyak pasangan suami-istri yang tinggal di kontrakan itu. Itu membuat Kavi merasa agak resah. Apakah ia perlu mencari kontrakan yang lain? Tidak, ia sudah membayar biaya sewa untuk 3 bulan ke depan. "Apa Melo udah tidur?" Kavi bergumam begitu ia memutar kunci rumah. Ia membuka hati-hati pintu tersebut. Lampu depan masih menyala, tetapi lampu kamar Melody tampaknya sudah dimatikan. Ia bisa melihat lewat celah di bawah daun pintu kamar Melody. Kavi membawa masuk motornya lalu memarkirkannya di ruang tamu. Kini, ia merasa sangat lelah dan ingin se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN