Ruby mengambil jarak kemudian ibu jarinya mengusap lembut sudut bibir Rayden. Meski tampak tenang saat mendaratkan bibirnya, sebenarnya degup jantungnya begitu menggila. Ia tak mengira Rayden hanya akan diam saja. Rayden bergeming, ia tetap diam di mana raut wajahnya tampak datar. Akan tetapi, sebenarnya jantungnya terasa berdebar-debar saat Ruby mendaratkan bibirnya di bibir. “Mungkin kau belum bisa sepenuhnya melupakannya, tapi izinkan aku menghapus jejak yang pernah dia tinggalkan. Baik itu sebuah ciuman, juga rasa kecewa yang dia torehkan,” ucap Ruby kemudian kembali mendaratkan bibirnya di bibir Rayden. Rayden tetap diam membiarkan Ruby kembali menikmati bibirnya meski hanya menempel selama beberapa detik. Ucapan Ruby benar, dirinya lah yang memberi Ruby kesempatan, jika dirinya