About Gaza

1111 Kata
"Mengenal mu adalah Anugrah tapi akan menjadi Bencana jika perkenalan ini berlanjut hingga perasaan" Aliya Shafatunnisa ***    Kini aliya sudah tiba di stasiun kereta jakarta setelah 4 hari dia menghabiskan waktu bersama Keluarganya dan teman - temannya.   "Aliya..." panggil seseorang yang membuat aliya mengalihkan pandangan nya dari benda pipih yang sedang digunakannya. "Loh kak gaza disini juga ? Mau jemput atau mau pergi kak ?" tanya aliya ramah. " kamu ga di bilang in sama paman kamu ?" tanya gaza. "Ini al baru nyalain hp buat hubungin paman" kata aliya. " Paman kamu lagi ada urusan makanya gabisa jemput kamu, dan minta tolong aku yang jemput. "Hah ?" kata aliya masih belum mencerna ucapan gaza. Gaza menghembuskan nafasnya.. "Kamu pulang sama aku. Paman kamu ada urusan kantor mendadak" kata gaza mengulang ucapannya. " berdua aja kak ?" tanya aliya. " Ya engga, bukan mahrom aku ajak bi asih sama pak joko" kata gaza menjelaskan bahwa ia membawa ART dan supir keluarga paman aliya. "Ooh terus mereka dimana ?" tanya aliya. " mobil" kata gaza singkat. Aliya mengerti jika gaza sudah menjawab singkat artinya dia tidak nyaman dengan obrolan panjang dengan lawan jenis. Bukan aliya sudah mengenal terlalu jauh dengan gaza tapi gaza pernah mengatakan kepada dirinya. "Aku tidak suka terlalu banyak interaksi dengan lawan jenis Al, bukan karna apa. Tapi  "ditusuknya kepala seseorang lebih baik dari pada menyentuh yang bukan mahromnya" maksudnya disini bukan hanya salaman saja, berbicara kepada lawan jenis dan hanya berdua saja Bisa memancing setan untuk terus menghasut dan membuat obrolan panjang dan dikhawatirkan kita tidak bisa saling menjaga pandangan jadi aku menghormati wanita sama seperti menghormati ibuku" kata nya dulu. "AL...AL..ALIYA...!!" kata gaza sedikit keras. "Astagfirullah" kata aliya yang sudah kembali sadar dari lamunannya tentang gaza. "Are you okay ?" "Yes, i just tired and i just need Rest and sleep" kata aliya. " hmm yaudah jalan duluan " kata gaza yang sudah sangat aliya pahami. Aliya berjalan duluan mendahului gaza sambil fikiran nya melayang kemana - mana. "Aduh...." kata seseorang menabrak aliya hingga aliya terjatuh. "Ehhh mba maaf - maaf saya ga sengaja" kata orang itu membantu aliya. "Al kamu gpp ?" kata gaza yang juga membantu aliya berdiri. "Gpp kok kak" "Mba maaf ya saya ga liat sooalnya buru - buru jemput adek saya.." "Iya gapa....pa.." kata aliya terputus - putus. "Aliya ?" kata seseorang itu. Aliya diam saat melihat seseorang yang tidak ingin aliya lihat lagi keberadaannya. " aliya kamu kenal ?" potong gaza. "Hmm ga kak, udah yuk kasian bi asih sama pak joko udah nunggu di mobil." kata aliya berjalan mendahului mereka dengan cepat. "Aliya tunggu..." kata orang itu menarik tangan nya. " maaf mas mungkin mas salah orang permisi" kata aliya berjalan lagi dengan cepat sebelum orang itu mengejarnya. Saat orang itu ingin mengejar aliya lagi, gaza mencegahnya. " mas kenal aliya ?" tanya gaza. "Anda siapa nya ya ?" "Saya orang yang diamanahkan untuk menjaga aliya ?" kata gaza ramah. "Baru pacar aja belagu." kata orang itu sombong. " maaf mas saya dan aliya tidak pacaran, pacaran itu haram dan sesuatu yang haram apabila dilakukan hanya akan menambah dosa" kata gaza. "Gausah sok suci, aliya dulu pernah pacaran" "Mau dia seperti apa dulu nya kita tidak berhak menghakimi seseorang dari masa lalu nya. Seseorang yang buruk dimasa lalu belum tentu dia buruk di masa depannya mas" kata gaza lagi masih dengan sabar. " haduh serah lo deh, setelah lo tau gimana aliya aslinya pasti lo nyesel deket dia." kata cowo Itu dan langsung pergi dari hadapan gaza "Astagfirullah anak muda jaman sekarang pada ga ada sopan - sopannya kata - kata nya." kata gaza sambil mengelus d**a nya. " kak gaza lama banget sih ayo pulang aliya cape tau" kata aliya memberengut setelah menunggu gaza di depan stasiun namun tak ada tanda - tanda gaza balik makanya dia memutuskan untuk menghampirinya. " eh iya iya maaf ini mau jalan" kata gaza. Aliya pun berjalan dibelakang gaza mengikuti gaza menuju mobil nya. "Kak aku takut semakin aku deket sama kakak lambat laun timbul perasaan lagi dan untuk kedua kali nya aku harus patah hati karna cinta sebelum akad. Tapi salahkah aku untuk kembali berharap untuk kesekian kalinya ?" batin aliya. "Teh aliya gimana teh kabarnya ?" tanya bi asih. "Assalamualaikum bi asih alhamdulillah baik kabarnya bibi sama pak joko gimana ?" tanya aliya sambil bersalaman kepada mereka. "Waalaikumsalam teh baik kita mah teh" kata bi asih. "Neng aliya teh bawa oleh - oleh ga buat bapak ?" kata pak joko. " kamu teh aya - aya wae neng aliya teh baru sampe belum sampe rumah udah ditanya oleh - oleh aja gimana sih kamu teh" Kata bi asih mengomel kepada pak joko. "Hahaha gpp kok bi, ada kok pak nanti dirumah al susun dulu ya pak" kata aliya sambil tertawa "Maaf Atuh neng, bapak teh bercanda doang buat basa - basi gitu" kata pak joko. "Iya gpp kok pak" kata aliya "Udah yuk kita ngobrol nya dimobil aja biar cepet sampe rumah aliya nya juga cape" kata gaza. "Eleh - eleh kalian teh pacaran nyak ?" "Hah" kata mereka berbarengan. "Cie barengan..." ledek pak joko dan bi asih. " aduh bibi aneh - aneh aja deh udah ayuk ah pulang" kata aliya salting dan masuk duluan ke mobil. Sedangkan yang lain mengikuti. . . . "Neng disana teh gimana ? Keluarga pada sehat ?"Tanya pak joko "Alhamdulillah pak sehat, disana mah dingin belum banyak pencemaran gitu al teh betah pisan kalo udah di tasik Gamau balik lagi gitu tapi harus sekolah kan" Kata aliya. "Iya atuh balik nanti den Gaza kangen kalo neng aliya ga balik" goda bu asih "Astagfirullah, gaza diem aja loh bi kena juga" Kata Gaza bersuara. "Maaf - maaf den Bercanda" Kata bi asih dan ditertawakan dengan pak joko sedangkan aliya hanya dapat tersenyum malu. "Al Tadi di stasiun itu siapa ?" Tanya Gaza. Membuat aliya sedikit gugup menjawabnya. " bukan siapa - siapa kok kak, dia salah orang mungkin" Kata aliya. Gaza hanya mengangguk dia akan membahas perihal ini nanti lagi karna situasi yang tidak tepat. Aliya pun enggan membuka suara lagi, dia juga bingung kenapa bisa orang itu ada di satu kota bersama dirinya. Apakah situasi tidak enak akan muncul nantinya ? Entahlah dia tidak ingin pusing memikirkannya biarkan ini berjalan seperti air mengalir Saja.    Di mobil pun hanya diiringi solawat sebagai pemecah kehingan. Dan aliya pun memilih memejamkan matanya sebelum tiba dirumah pamannya. . . "Beristirahatlah jika kamu lelah otak dan hatimu perlu di charger  kembali agar dapat berfikir jernih. Ada masa depan yang cerah yang harus kamu capai esok dan kedepannya yaitu kesuksesan dan kebahagiaan yang Ridhoi Allah" . .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN