Part 16: Marry Me

1007 Kata

Oh Tuhan. Aku tiba-tiba sangat merindukan Talitha. Entah sudah hari keberapa aku nggak mengunjunginya. Sialnya, hari ini adalah Hari Jumat. Seandainya hari ini Sabtu, pasti aku akan mengajaknya pergi ke kafe untuk menikmati semangkuk es krim besar kesukaannya atau mungkin membawanya membeli gulali. Kalaupun Hari Sabtu, aku juga disuruh-suruh sama ayahnya. Mana sempat. Mau ke toilet aja harus izin kalau deket dia, bikin tensi naik aja kalau mikirin itu, dumelku dalam hati. Papa dan Mama pagi-pagi sekali sudah ke pasar. Bahkan sebelum aku bangun. Tinggal aku dan si Mbok yang di rumah berdua. "Loh, Non. Susunya ndak diminum?" tanya si Mbok yang sedang mencuci piring. "Nggak, Mbok. Bikin mules kalau minum s**u pagi-pagi. Nanti kasih Papa atau Mama aja, ya," pesanku sebelum berkata, "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN