Part 21: Pergi

1791 Kata

Paginya, tubuhku terasa remuk redam. Mungkin efek dahsyat dari kejadian kemarin malam yang membuatku terlalu stres memikirkannya. Bahkan tidurku pun nggak senyenyak biasanya. Tanganku mengeluarkan sebuah tas ransel yang cukup besar dari atas lemari. Kumasukkan beberapa pasang pakaian, keperluan mandi, cash—yang untungnya selalu aku letakkan di laci nakas, nggak lupa ponsel beserta pengisi dayanya. Hari baru menunjukkan pukul 6 pagi ketika aku turun ke bawah dan menemukan Papa dan Mama yang sudah duduk di meja makan. Kedua orang tuaku terkejut melihat anak mereka yang membawa tas ransel besar. "Ma, hari ini Bi mau pergi agak jauh," kataku seakan mengerti pertanyaan yang ingin mereka lontarkan. Aku berjalan menuju kulkas dan mengambil beberapa kotak jus kemasan dan biskuit kering yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN