Aku meneliti pria di hadapanku ini dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dan itu kulakukan berkali-kali untuk memastikan penglihatanku sudah benar atau memang kewarasanku yang mulai menghilang sehingga berhalusinasi separah ini. Pria itu tampak lusuh seperti nggak diurus. Kantung matanya menghitam. Bulu-bulu yang ada di sekitar rahangnya sekarang tumbuh liar karena nggak dicukur. "Bi," lirihnya. Tangannya berusaha menggapai tubuhku. Aku mundur selangkah sehingga pria ini nggak bisa menggapaiku. "Ngapain kamu disini, Mas? Darimana kamu tau aku disini?" tanyaku berusaha tenang. Nada suaraku datar untuk meredam segala emosi yang ingin segera keluar. "Aku pasang GPS di mobil kamu," jelasnya. Sial! Pria ini bermain curang! "Jadi, kenapa kamu baru disini setelah seminggu?" tanyaku masih