Part 23: Syarat

1938 Kata

Mobil kami berhenti tepat di parkiran sebuah pasar malam. Suasana disini lumayan sepi, mungkin karena hari ini bukan akhir pekan. Kami hanya duduk di dalam mobil selama beberapa menit. "Ngapain kita kesini?" tanyaku sebal karena pria ini nggak jelas maksudnya apa membawaku kesini. "Kita perlu selesaikan semuanya, Bi. Aku nggak mau kehilangan kamu lagi," lirihnya di akhir kalimat. "Oke." Hanya itu jawabanku. Rafa kemudian keluar dari mobil dan membukakan pintu untukku. Wow, pemandangan yang langka ini. Aku mendengus melewati tubuhnya sambil menyindirnya, "Tumben." Kami berjalan menuju sebuah kursi kayu yang berhadapan dengan biang lala mini. Bisa kulihat, tempat ini didominasi oleh pasangan muda dan pasangan-pasangan yang sudah berkeluarga. "Bi." Panggilannya membuatku menoleh. "Ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN