"Mas, jawab dulu. Kita mau kemana? Jangan-jangan kamu mau culik aku, ya?" selidikku. Pria ini menyentil keningku. "Berkhayal aja terus!" dengusnya. Loh? Siapa suruh pria ini sok misterius. Aku 'kan hanya penasaran! "Ada makan malam keluarga di rumah orang tuaku." Akhirnya pria ini membuka suara. "Dang! Sumpah demi apa, Mas?" umpatku dengan suara kecil, berharap Lili nggak mendengarkan ucapanku barusan. "Watch your mouth, Sayang." "Kok kamu nggak bilang sih, Mas? Pakaianku nggak presentable, Mas. Dandananku juga udah kucel." "Ini 'kan aku barusan bilang," jawabnya dengan tampang sepolos b****g bayi. Ih, ingin sekali kusentil bibirnya itu! "Harusnya kamu bilang dari tadi pagi, Mas. Bukan setelah kita udah di pertengahan jalan begini. Sekarang, putar balik!" perintahku. "Kamu mau n