Bab 54 - Permainan Senet Bagi Murid Wanita

1246 Kata
Wish dan teman-temannya sudah berlatih beberapa kali untuk pertandingan hari ini. Ia banyak berharap agar kemenangan berada di pihak mereka. Ia telah diberikan instruksi dari Mr. Cat serta ke lima orang anggota timnya untuk bersiap-siap saat Mr. Cat memanggil mereka.  Sebelum pertandingan dimulai, Wish berkumpul dengan teman-temannya di tempat aula pertemuan. Semua murid-murid berkumpul dengan tujuan pengenalan kepada seluruh siswa kesembilan keturunan istimewa yang memiliki bakat berbeda dari manusia lain. Setiap keturunan istimewa ini hanya akan memiliki satu anak yang mewarisi bakat orang tuanya. Di tahun 2020 ini, entah mengapa semua keturunan ini memiliki anak dengan rentang umur yang sama. Karena itu, Kepala Sekolah merasa pasti ada sesuatu yang besar yang akan terjadi jika ke sembilan keturunan istimewa ini dipersatukan di satu tempat. Wish yang duduk bersama Ardy berkata, “Chery dan Ohn dimana?”  “Aku tidak tahu. Mungkin mereka bersiap-siap untuk acara penyambutan ini.” Ucapnya. Ardy melihat Panom berjalan lalu memanggilnya. “Sini kita duduk.” Ucap Ardy. Beberapa mata memandang Panom berlebihan terutama para cewek. Wajah Panom tampak lesu. Sebelum ia sampai di tempat duduk Wish dan Ardy, seseorang menghentikan jalannya dan memberinya air mineral. Panom tampak terkejut karena ia tiba-tiba saja muncul di depannya.  “Kau sangat populer.” Kata Wish tersenyum. “Kau sebentar lagi juga populer jika memenangkan pertandingan hoki.” Ucap Panom sambil membuka tutup botol air mineral itu. Ia memang merasa sangat membutuhkannya sekarang. “Kau hebat, bisa menarik semua mata tertuju padamu.” Kata Ardy. “Biasa saja. Itu hanya kebetulan.” Kata Panom yang tampak kesal. Wish teringat tentang masalah Panom dan Ohn. “Apakah kalian sudah baikan?” Tanya Wish dengan lembut. Ia tidak ingin Panom marah. “Kami baik-baik saja.” Kata Panom “Bukankah kalian bertengkar kemarin?” Kata Wish lagi semakin mendekatkan wajahnya. Sepertinya Wish ingin melihat reaksi wajah Panom lebih dekat. “Aku tidak menyembunyikan sesuatu. Kemarin memang aku membentaknya, tapi itu hanya kesalahpahaman saja.” Kata Panom. “Baiklah.” “Kenapa kamu tidak datang ke lab semalam?” Ucap Panom.  “Sory, semalam kami latihan untuk pertandingan Hoki hari ini. Sebenarnya tidak terlalu sulit, tapi hanya perlu kebiasaan saja.” Kata Wish. “Semalam kau dan Ohn datang ke lab?” Tanyanya. “Ohn tidak datang, tetapi aku datang.” Jelas Panom “Ohh.. Apakah dia sakit atau sibuk persiapan karena acara ini?” Tanya Wish. “Aku tidak menanyakannya. Kami dua hari ini tidak ada jumpa.” Jelas Panom. Ia hanya menjawab seperlunya saja. “Aku sudah mencoba membuat program untuk aplikasi chat yang akan dikirim. Mungkin kita memerlukan 3D printing untuk membuat alatnya.” Kata Panom mengalihkan. “Benarkah? Kau cepat sekali melakukannya.” Kata Wish. “Itu tidak terlalu sulit. Awalnya kita hanya memerlukan wadah untuk meletakkan semua hasil riset kita nantinya. Lebih baik berfokus pada rangka awal saja.” Jelas Panom. “Kau benar” Kata Wish. Mood nya saat ini menjadi lebih baik mendengar Panom mau bekerja sama dengan kelompok ini. “Aku senang mendengar usahamu. Jangan bertengkar dengan Ohn, itu bisa menggagalkan proyek kita.” Kata Wish. Panom tidak menanggapi dan suara kepala sekolah terdengar keras dari podium tanda acara sudah dimulai. “Kalian pasti sudah tidak sabar dengan acara penyambutan ini. Semua murid-murid wanita, pasti juga tidak sabar. Untuk kali ini, tentu tidak adil jika para pria saja yang mendapatkan sesi pertandingan. Kalian juga adalah murid kebanggaan sekolah. Kemarin kalian sudah ditunjuk untuk membuat tim tiap tingkat bukan?” Ucap Mr. Pella “Apa maksudnya? Apa para wanita juga ikut pertandingan hoki es?” Ucap Panom. “Aku tidak tahu bahwa ada pertandingan untuk para wanita.” Kata Wish. “Para wanita juga ada.” Kata Ardy.  Wish dan Panom merasa down karena mengapa mereka tidak mendapatkan info tentang itu. Layar besar dari bawah lantai keluar dan membentang tinggi ke atas agar seluruh murid bisa melihat pertandingan. “Ini dia pertandingan untuk para wanita, pertandingan senet.” Teriak kepala sekolah dan semua murid bertepuk tangan dengan keras. Ini adalah sebuah rezeki bagi para pria karena mereka bisa menyaksikan gadis-gadis cantik bermain. “Apa itu Senet?” Tanya Wish. “Itu permainan kalangan atas.” Kata Ardy.  Panom yang mendengar itu hanya mengangguk. “Senet itu adalah permainan papan panjang yang memiliki 30 kotak. Susunannya adalah, memiliki kita baris dan setiap baris terdiri dari sepuluh kotak. Setiap pemain akan diberi 5 bidak yang disusun berbaris di baris pertama dengan selang seling.” Jelas Ardy. Ia kemudian menunjuk ke arah layar. Murid-murid mulai berkumpul di tengah aula untuk memulai pertandingan. Layar yang besar menampilkan mereka bermain dengan sengit.  “Mereka melempar stik untuk mendapat berapa banyak langkah untuk berjalan.” Ucap Wish. “Benar sekali. Dan di dalam kotak-kotak itu ada beberapa gambar.” Tunjuk Ardy menjelaskan kepada Wish. “Di kotak ke 15, hitungannya dari cara mereka berjalan ya. Itu dinamakan House of Rebirth. Kotak ke 26 dengan simbol salib dan lingkaran dikenal sebagai House of Happiness. Kotak ke 27 dengan salib dikenal sebagai The House of Water. Kotak ke 28 disebut The House of Three Truths. House of Re-Atoum ditandai oleh dua figur tongkat menari. Itu berada setelah kotak The House of Three Truths. Gambar yang terakhir dinamakan The last house. Kotak persegi yang akan kita lewati. Jika bidak kita semua sudah melewati ke tiga puluh kotak, maka pemain yang pertama melewati semua bidaknya, adalah pemenangnya.” Jelas Ardy. “Wow, tampak menyenangkan.” Kata Wish. “Ini adalah permainan yang mencerminkan jalan ke alam baka.” Kata Panom. Wish sekarang beralih ke Panom. “Apa itu maksudnya?” “Alam tempat dimana kita pergi setelah mati.” Kata Panom “Itu hanyalah cerita saja dan direalisasikan ke dalam permainan itu. Kau lihat kotak House of Happiness. Kotak itu harus diinjak dulu oleh pemain, lalu ia bisa melewati kotak-kotak setelahnya. Seolah-olah, ada yang harus dilakukan agar kita masuk ke dalam alam baka. Kotak selanjutnya adalah The House of Water, air yang dimaksud disitu adalah kelahiran kembali. Jika kita belum pantas masuk ke alam baka, maka akan ada kelahiran kembali. Kotak ke 27 berhubungan dengan kotak ke 15. Bidak yang menginjak kotak ke 27 akan kembali ke kotak 15. Dalam permainan ini, itu seperti trap, tapi sebenarnya gambaran tentang perjalanan menuju alam baka.” “Lalu bagaimana dengan lanjutan kotak yang lain?” Tanya Wish. “Kotak selanjutnya adalah The House of Three Truths, menanyakan kebenaran. Seperti penghakiman tentang apa yang telah kita perbuat. Selanjutnya adalah kotak House of Re-Atoum dan The last house mungkin beberapa ujian yang harus dilalui. Aku tidak mengerti tentang kedua kotak itu.” Jelas Panom. “Permainan ini lebih mirip seperti permainan orang mati.” Kata Wish. “Bukan, permainan ini lebih menunjukkan bahwa kita bisa berkomunikasi dengan orang mati.” Kata Panom. “Apakah aku harus percaya itu?” Kata Wish. “Bukankah proyek penelitian kita adalah mengirim pesan kepada orang yang kita cintai yang sudah mati?” Kata Panom. Sebenarnya pemikiran ini terlintas di saat itu juga ketika ia menerangkan maksud dari permainan senet ini. “Ini tampak lebih menyeramkan.” Kata Wish. “Kau menakut-nakuti Wish.” Kata Ardy “Jika itu benar, proyek yang kita lakukan akan gagal dan tidak berarti.” Ucap Wish. Ia menjadi ragu dengan proyeknya sendiri. “Hei.. tenanglah, aku hanya bercanda. Kita akan tetap melanjutkan penelitian itu.” Kata Panom merangkul Wish memberinya semangat kembali. Ardy kemudian berkata, “Hei, lihat sekarang giliran Chery!” Ucap Ardy kuat. Sorakan para murid pria semakin mengganas saat giliran Chery bertanding.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN