Bab 61 - Taktik Pertandingan dari Fredik

1293 Kata
Keadaan sudah tenang sekarang. Fredik sudah bisa duduk dengan tegak dan merasa lebih baikkan. Ia berdehem beberapa kali dan mencoba mencari kata yang tepat untuk kondisinya. Ia sedikit cemas jika ternyata ia benar-benar kehilangan kekuatan meramalnya. Ada perasaan sedikit malu karena di awal ia terlalu menyombongkan dirinya. Junior tidak mengerti apa maksud kedatangannya ke ruangan mereka. Ia pun bertanya, “Mengapa kau kesini?” Tanyanya. “Aku tentu tidak ingin ada dua orang keturunan istimewa di dalam team ini kalah. Ingat aku sudah meramalkannya? Kau sudah ku beritahu tentang permainan ini, apakah masih belum cukup?” Ucap Fredik lembut tapi nampak dari wajahnya bahwa ia menahan kekesalan. “Apakah itu ada hubungannya?” Ucap Junior. Max mendekati mereka berdua. Ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya. “Kau bisa melihat jalannya pertandingan?” Fredik mengikuti asal suara itu dan melihat ke arah Max. “Mengapa tidak. Meski tanpa mata, aku bisa melihat.” Jawabnya. “Dia mendengarnya.” Ucap Asio memberi jawaban yang akurat untuk semua yang ada di kepala Max. Ia sudah tahu ia akan menanyakan hal itu sampai jawaban yang diinginkannya benar-benar berhubungan. “Dia bisa mendengar teriakan dan juga ancor yang berbicara. Dari situ dia sudah bisa melihat.” Fredik melihat ke layar. “Pemenangnya adalah Tingkat 3-S. Itu sudah pasti sepertinya.” Mereka melihat dan benar-benar tingkat 3-S yang ketinggalan satu poin dapat mengejar di detik-detik terakhir waktu permainan. “Kau melihat itu juga di dalam ramalanmu?” Tanya Junior. Ia tak menjawab apapun karena apa yang dikatakannya hanya dari cara ia memandang seluruh situasi yang ada. Ia bisa merasakan usaha tingkat 1-S tetapi sayangnya mereka belum berpengalaman. Dari situ ia bisa mengerti bahwa kemenangan pasti ada di pihak tim tingkat 3-S. “Mengapa tingkat 2-S bisa memakai seragam yang berbeda dari yang lain.” Tanya Star. “Mereka menggunakan cara yang disebut, next level. Dengan mengupgrade item mereka, seperti ketahanan, kecepatan, akselerasi, semua yang mereka inginkan untuk menuju kemenangan bisa dilakukan dengan mudah.” Jelas Fredik “Bukankah itu melanggar peraturan? Itu tidak sebanding dengan pemain lain.” Tanya Star lagi.  “Itu hadiah bagi tingkat yang menjadi runner up tahun lalu. Bagaimana tidak adil karena itu hadiah mereka!” Ucap Fredik.  Wish hanya diam mendengar percakapan mereka. Ia ingin mendekat, tetapi terlalu malu untuk melakukannya. Ia sangat sulit melakukannya. Karena lebih banyak berada di rumah dan di sekolah juga tidak banyak berbicara, membuatnya sulit untuk memulai sebuah jembatan percakapan yang nyaman. “Oh begitu.”  “Lawan kalian selanjutnya adalah dia - Tingkat 2-S. Kalian akan merasakan bagaimana alat itu bisa mengalahkan kalian dengan mudah. Kalian tidak bisa hanya mengandalkan Ray saja.” Jelas Fredik. “Siapa yang mengandalkan dia?” Kata Junior sinis. Ia benar-benar merasa tersindir dengan perkataan Fredik. “Aku tidak menyinggung tentang mu saja.” Ucap Fredik.  “Apakah kau bisa membantu kami?” Tanya Wish bertanya. “Untuk apa dia membantu kita? Seharusnya ia membantu jurusannya bukan?” Kata Star.  Ia tahu bahwa Fredik bukanlah dari jurusan ilmu Alamiah. Mereka berdua merupakan jurusan ilmu Sosial tingkat pertama.  “Ini namanya destiny. Bukan begitu? Aku hanya ingin kalian menang, itu saja.” Ucap Fredik.  “Dia benar-benar tidak punya maksud lain.” Ucap Asio menyakinkan mereka. “Untuk bisa menang melawan tingkat 2-S, kita membutuhkan taktik.” Kata Fredik. Ia tidak peduli mereka mau mendengarkan ataupun tidak. “Kecepatan bisa dikalahkan dengan pertahanan.” Ucap Fredik. “Apa maksudnya?” Ucap Rully. “Jay termasuk orang yang berbakat dalam mencetak gol, tetapi, ia tidak bisa melawan kecepatan dari mereka. Kita butuh keberuntungan untuk melakukannya. Max yang akan banyak berkorban kali ini.” Kata Fredik. Semua mulai mendekat karena apa yang Fredik katakan sudah mulai masuk akal bagi mereka. Ia melanjutkan taktiknya, “Pasti mereka akan mengintimidasi jalannya permainan dengan bermain di area pertahanan kita. Tetapi, yang perlu kita jaga adalah Max. Jangan sampai kita kebobolan bola dari pemain lawan. Formasi yang kita butuhkan adalah satu-satu-tiga. Maksud formasi itu adalah yang akan berada di belakang di zona defense akan ada tiga orang dekat dengan Max, sedangkan dua pemain lagi -  satu di tengah dan satu di depan. Untuk awal pertandingan mereka akan menggunakan kecepatan maksimal. Tapi sayangnya, kekuatan itu tidak akan bisa dipakai sepanjang pertandingan. Butuh waktu sepuluh menit untuk bisa menggunakannya lagi. Di awal pertandingan, mereka akan menggunakan kecepatan maksimal selama lima menit dan dapat menggunakannya lagi setelah sepuluh menit kemudian. Tugas kalian selama lima menit pertama adalah membantu Max agar tidak terjadi gol. Disaat kecepatan mereka harus di charge, kekuatan kalian akan seimbang dan kalian bisa melakukan serangan balasan.” terang Fredik.  “Cara ini sangat mengandalkan Max sebagai penjaga gawang.” Ucap Fredik lagi. “Wow, itu cara yang genius. Kita bisa mencobanya.” kata Jay yang setuju dengan apa yang Fredik katakan.  “Apakah aku akan mengandalkan diriku kali ini?” tanya Jay dan tersenyum bangga akan dirinya sendiri. “Mungkin. Jika kamu bisa melakukannya sendiri, maka itu akan sempurna. Sedangkan yang lain bisa berfokus pada pemain lain agar menghalangi mereka mengejar Jay. Jika kalian ingin mengejar bola dan mendapatkannya, segera oper pada Jay, dan lakukan tembakan.” Ucap Fredik. “Kita sudah tahu kelemahan mereka.” kata Junior. “Baiklah, kalau begitu untuk bagian formasi awal aku dan Wish yang akan di depan, sedangkan Star, Junior dan Rully akan membantu Max menjaga gawang.” Ucap Jay. “Kau terdengar seperti kapten yang berpengalaman,” ucap Max kagum, dengan sedikit lebay ia pun bertepuk tangan. Semua orang menatap Max. “Ini serius.” Ucap Junior.  “Baiklah kalian sudah tahu apa yang harus dilakukan. Sekarang aku bisa pergi.” Kata Fredik. Ia memberikan kode kepada Asio agar mereka segera keluar dari ruangan itu. Mereka berjalan menuju pintu dan keluar. Beberapa dari mereka berteriak mengucapkan terima kasih. “Aku tidak percaya bahwa kau kehilangan keahlian dalam meramal.” Ucap Asio. “Aku juga tidak percaya. Sepertinya aku bukannya tidak bisa, cuma memang si Wish itu tidak memiliki masa depan. Ia seperti orang yang hidup hari ini untuk hari ini.” Kata Fredik. “Itu aneh, apakah dia manusia? Jangan-jangan siluman.” Ucap Asio “Masa depan terbentuk jika sudah ada keinginan. Mungkin dia tidak memiliki itu.” pendapat Fredik seraya menelusuri lorong. “Apakah kau menerawang sekarang dan tiba-tiba bisa merasa ada koneksi dengan orang yang pernah kamu ramal? Bisa jadi masa depan Wish belum terbentuk sempurna karena ia masih memikirkannya atau mungkin ketika sudah beberapa waktu maka masa depan itu akan muncul dalam bentuk mimpi.” Selidik Asio. Fredik teringat sesuatu. Ia memahami pikiran Asio. “Kau ada benarnya. Tetapi itu tampak tidak masuk akal sama sekali.” Ucap Fredik. “Aku harus mencoba pada seseorang untuk memastikan bahwa kekuatanku masih ada. Apakah kau mau?” Tanyanya pada Asio. Asio dengan tegas menolak. “Tidak, bukan, jangan aku yang kau jadikan kelinci percobaan.” “Baiklah,” ucap Fredik dengan hembusan napas yang banyak keluar dari mulutnya. *** Mr. Cat datang ke ruangan membawakan sebuah map pertandingan dan beberapa taktik. Ia ingin memberikan gambar-gambar itu dan menyuruh mereka memiliki taktik yang paling mudah. “Silahkan ambil dan kita akan menggunakan taktik yang mana?” Kata Mr. Cat. “Kita bisa gunakan taktik 1-1-3,” kata Junior. “Benarkah? Aku tidak merasa begitu.” Jawab Junior lagi. “Kami sudah mempelajari taktik yang akan kami pakai. Dan pasti mereka akan kalah karena hebatnya kita.” Kata Star. “Sepertinya kalian sudah mendengarkan keseluruhan. “Sebelum pertandingan, kalian- Max dan Junior, kalian harus pergi ke ruangan kepala sekolah. Ada yang ingin ia katakan. ” Kata Mr. Cat.  “Bagaimana dengan taktik ini?” ucap Mr. Cat lagi untuk memastikan apakah mereka akan melakukannya atau tidak. “Kami sudah memiliki taktik sendiri.” Kata Junior kepada Mr. Cat. Mendengar itu Mr. Cat pun pergi.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN