Bab 67 - Hasil Akhir

1225 Kata
Hitungan mundur mulai berkumandang. Sorak-sorai semangat membuat ruangan itu hampir rubuh. Yel-yel mulai terdengar semakin keras dari kedua belah pihak. Chery yang tak ingin kalah, membuat yel-yel untuk Wish. Ia langsung mengajarkannya kepada Ardy dan Mool yang ada di sampingnya dulu. Ia langsung ke belakang dan ke depan, menanyakan apakah ia mau membantunya membuat sorakan yel-yel untuk Wish dan tim nya. Dengan senang hati mereka ingin membantu. Beberapa ada yang meminta maaf karena menjelekkan tim Wish di awal. Mereka mulai bersorak keras.  “Yang pasti menang, TINGKAT 1-A.  Yang pasti menang, TINGKAT 1-A. Yang pasti menang, TINGKAT 1-A. YOOO KITA DUKUNG, YOOO YANG LAIN KALAH.. YOO YANG PASTI MENANG, TINGKAT 1-A”  *** Permainan masih berjalan meski ketegangan bertambah. Permainan tinggal lima menit lagi dan sesi akan berakhir. Jika babak ini berakhir maka pertandingan seri dan akan diberikan tambahan waktu dengan pemenang adalah yang pertama sekali memasukkan puck ke gawang.  Wish dan yang lainnya mulai berpencar. Mereka memiliki satu tujuan bahwa dalam waktu lima menit mereka harus bisa mencetak gol. Mereka berpencar, beberapa memberikan isyarat untuk melakukan taktik selanjutnya. Wish mengambil formasi sayap bersama Junior. Jay mulai merebut bola. Wish berdiri berjaga di garis tengah lapangan sedangkan junior mengalihkan dua pemain agar tidak mengikuti Jay. Jay berhasil lolos dan sedang menghadang Will untuk bersiap-siap menembak. Ia melindungi bola dengan membelakangi Will. Tim Mike ternyata menggunakan formasi pertahanan tiga orang di bagian tengah. Di sudut kanan dan kirinya ada dua pemain bertahan, salah satunya Mike di sudut kiri menunggu keberhasilan Will untuk merebut bola sehingga bisa melakukan serangan balasan. Mike kecolongan, ternyata ada satu orang yang sedang menunggu di sudut kiri gawang dibelakangnya, yaitu Star. Tanpa aba-aba dari Jay, yang sudah merasa tidak bisa melewati Will, mengoper puck kepada Star. Ia mengoper dari bawah kakinya, jadi otomatis ia hanya menggunakan sense nya untuk tahu letak keberadaan Star. Mereka menggunakan Star yang adalah pemain belakang menjadi pencetak gol karena Jay selalu dikelilingi musuh. Jadi satu-satunya cara adalah membuat peralihan adalah dengan tidak menggunakan Jay, Junior dan Wish untuk mencetak gol.  Star langsung mengarah vertikal ke gawang di zona penyerangan dengan cepat setelah menangkap puck yang dioper oleh Jay. Mike yang tidak tahu bahwa ternyata ada Star di belakangnya langsung mengejanya. Sayangnya ia sudah terlambat dan puck pun masuk dengan mudah. GOAL. Bunyi terompet kemenangan bergema dan teriakan histeris pun tak kalah kuatnya. Pemenang hoki es robot tahun ini dimenangkan oleh tingkat 1-A. Kemeriahan dapat terlihat jelas dengan bunyi-bunyi letusan kembang api dan juga confetti yang berterbangan membuat lapangan menjadi sangat indah. Semua melihat ke atas ke arah potongan-potongan kertas yang warna-warni itu. Semua merasa sangat bahagia karena perayaan penyambutan dan pertandingan ini. Chery dan teman-temannya pun berteriak keras sambil disambut dengan yel-yel mereka. Beberapa merasa kecewa karena tim idola mereka tidak menang. Chery yang melihat kekecewaan suporter fanatik tim Mike, langsung mengejeknya dengan lidahnya, “Kasihan kalian,”  Mool langsung menyenggol tangan Chery.  “Yang menang dari ilmu cabang yang berbeda, lho. Kita bukan dari ilmu Alamiah!” Ucap Mool “Wish kan temanku, ya aku ikut senang dong Mool. Lagian jurusan kami kan juara tiga. Lumayan juga itu.” Kata Chery memberi pandangannya. Pertandingan yang selesai dimeriahkan dengan tarian yang sudah dipersiapkan murid tingkat 3-B sebagai hiburan. Sukacita dipenuhi di dalam ruangan itu. Pagar-pagar kaca yang tadinya membatasi lapangan, secara perlahan turun ke bawah seraya pertunjukan tarian berlangsung. Ini membuat murid-murid bisa melihat seluruh lapangan dengan lebih jelas tanpa halangan kaca.   Dan saatnya penyerahan piala dan juga hadiah bagi para pemenang. Mereka mendapatkan hadiah untuk gratis tiga bulan uang sekolah dan juga bisa mengunjungi tempat apapun yang ingin mereka inginkan menggunakan balon udara sekolah selama sehari. Will tampak kesal karena ia merasa dipermalukan. Ia hanya tak habis pikir bagaimana bisa Star ada di lapangan sudut sayap kiri dengan tiba-tiba. Ia sangat yakin bahwa Star tidak berada di sudut itu, karena yang ia tahu adalah Star ada di belakangnya tadi. Tim tingkat 3-B masuk ke dalam lapangan dan berdiri di tengah-tengah sambil melambaikan tangan mereka kepada penonton, lalu disusul oleh juara runner-up, tingkat 2-A. Dengan suara yang lebih kuat para penonton memanggil dengan keras, tingkat 1-A.  Tak butuh lama untuk memecahkan rekor memenangkan pertandingan tingkat pertama. Kemenangan Will di tahun lalu sudah dipecahkan Jay sebagai ketua dan timnya. Semua merasa sangat senang, terutama bagi tingkat 1-A, meski masih pemula mereka bisa melawan tingkat yang lebih berpengalaman. Banyak yang berkata bahwa tak perlu terlalu bersaing sengit karena kedua tingkat itu berada di satu ilmu, yaitu ilmu Alamiah. Tetapi, pemikiran itu tidak terlintas di pikiran Will. Semua ICE ke sembilan keturunan berbunyi secara serentak. Chery melihat ke kiri, ke arah Ohn. Mereka saling menatap. “Usai acara ini kita disuruh ke kantor kepala sekolah. Kau juga dapat bukan?” Tanya Chery. “Ya, aku dapat.” Ucap Ohn. *** Perayaan pun selesai, Wish dan timnya berjalan keluar dari lapangan. Star menyapa Wish untuk mengucapkan perpisahan. Tetapi, sesuatu membuatnya bingung. “Apa yang terjadi dengan matamu? Matamu biru sebelah. Apakah kau selama ini Heterochromia” Ucap Star. Heterochromia adalah kelainan warna pada bola mata. Iris mata kanan dan kiri memiliki warna yang berbeda. “Apa maksudmu?” Wish langsung mengucek matanya dan menggoyang-goyangkan kepalanya. “Aku tidak memiliki kondisi itu.” Kata Wish sedang mencari kaca. Ia menemukan panel mengkilat dan mencoba melihat sendiri bayangannya. Dilihatnya mata kanannya berwarna coklat dan kirinya berwarna biru. Ia terkejut mengapa itu bisa terjadi.  “Apa ini efek dari mesin hoki es itu?” Ucap Wish, Star berada di belakangnya dan bisa mendengar apa yang Wish katakan. “Bagaimana bisa itu terjadi.” Kata Star. “Aku juga tidak melihat mata mu sebelumnya. Apa aku sudah lihat dan tidak menyadarinya.” Pikir Star. Wish tersenyum mencoba bersikap tenang, “Bisa jadi itu akan kembali sendirinya.” Ia sudah terlalu banyak melalui hal aneh, dan kali ini bukan menjadi hal mengejutkan baginya.  “Terima kasih atas bantuanmu tadi. Jika kau tidak memberikanku kode untuk maju ke depan, pasti kita tidak akan menang.” Ucap Star. “Sama-sama. Kau memang hebat, bukan karena aku.” Ucap Wish. Star merangkul Wish sebentar lalu melepaskannya.  “Aku sedikit bingung tadi, bagaimana aku bisa berlari secepat itu. Tiba-tiba Mike tidak menyadari aku sedang mengamatinya dan berada di belakangnya. Itu seperti magic.” Kata Star. “Apa maksudmu?” “Kau tidak merasa heran, mengapa aku bisa sampai di gawang lawan dengan cepat. Padahal sewaktu kau memerintahkan ku untuk menolong Jay, aku masih berada di zona pertahanan kita. Dalam hitungan detik aku langsung sadar mengapa aku bisa berada di situ.” Jelas Star. Wish pun kepikiran. Ia juga merasa aneh mengapa ia bisa dengan cepat berada di belakang Mike. Ia hanya berharap agar waktu melambat seraya Star berjalan. Ia tahu bahwa itu tampaknya tidak mungkin, tetapi, dengan mata kepalanya sendiri itu benar-benar terjadi. “Apakah di antara kita ada penyihir?” Lelucon Star. Ia pun tertawa.  Star kemudian memanggil Rully dan junior. Kemudian Jay pun mendekati mereka.  Sebelum sampai, ia berbalik melihat wajah Wish lagi. Ia kembali terbengong, “Matamu sudah normal kembali.” Ucap Star. “Benarkah?” Wish kembali ke tempat dimana ia bisa melihat dirinya tadi. “Benar, sudah hilang. Bagaimana mungkin? Ini tidak masuk akal.” Kata Wish. Wish menarik napas kembali. “Benarkan yang kubilang, mataku akan balik sendiri.” Mereka pun bersalaman dan saling berpelukan. Mereka merasa bersyukur bisa memenangkan pertandingan bergengsi ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN