Dua bulan kemudian.
Semakin hari kesehatan Maura samakin menurun. Ia tak tau mengapa, karena ia sendiri tak pernah memeriksakan kesehatan tubuhnya maupun kandungan nya.
Kedua sahabatnya yang tak lain adalah Sera dan Alin, sudah sering menanyakan perihal pemeriksaan rutin yang harus ia lakukan, namun ia selalu berbohong jika ia sudah sering periksa Dokter, nyatanya justru sebaliknya. Jujur saja Maura tak ada biaya untuk memeriksakan kandungannya, dan jika ia memberitahukan kepada kedua sahabatnya tersebut, pasti mereka akan membiayai nya. Dan Maura tak ingin merepotkan mereka berdua lagi.
Pagi ini Maura ingin berangkat bekerja, namun entah mengapa tubuhnya terasa sangat lemas, kepala nya begitu pening dan ia merasa sangat mual, hingga harus bolak-balik ke kamar mandi. Padahal usia kandun
