Beberapa hari kemudian, Maura sudah di perbolehkan keluar dari rumah sakit. Kini wanita itu tengah berada di kontrakan nya, di temani kedua kakak angkat nya, yakni Sera dan Alin.
Sera tak ingin meninggalkan Maura, padahal wanita itu sudah dalam keadaan baik-baik saja. Ia hanya ingin memastikan bahwa wanita itu benar-benar sehat dalam pantauan nya.
"Ra....kau harus banyak istirahat, dan jangan bekerja lagi," perintah Sera.
Maura hanya tertawa mendengar penuturan sahabat nya.
"Kalau aku tidak bekerja, bagaimana caraku membayar semua tunggakan sewa kontrakan ini Kak,...kau ini lucu sekali,"
"Aku yang akan membiayai hidup mu," sahut Sera begitu yakin.
"Jangan ngaco, aku tak ingin itu semua," ucap Maura datar. Ia mulai tak suka dengan ucapan Sera, ia sangat benci di kasihani. Ia bisa berj
