Malika kini tengah duduk di pinggir tempat tidur, dengan debaran hatinya yang sejak tadi tidak mau berhenti. Lampu kamar yang sengaja ia matikan dan hanya mengandalkan penerangan dari lampu tidur yang ada di atas nakas, sedikit membantunya menutupi rasa malu karena pakaian yang harus ia pakai malam ini. "Apakah aku tidak boleh memakai pakaianku sendiri, Bu?" tanyanya gemetar saat melihat sepotong lingerie berwarna merah maroon di tangan Bu Nina. Ketika itu, ia baru selesai berendam di dalam bathtub yang sangat harum karena wanita paruh baya itu memasukkan pewangi essential ke dalam air. "Tuan Arka yang menyiapkannya. Beliau menyuruh Non memakainya malam ini." Jawaban Bu Nina semakin membuat Malika gemetar. "Apakah benda ini bisa dibilang pakaian? Siapa yang menyebutnya demikian. Aku sep