Waktu berjalan begitu lamban, kesepian dan kesedihan yang dialami Bik Sumi membuatnya merasa seperti itu.
Banyak menyendiri dan termenung hingga hampir seharian, menjadi aktivitasnya sekarang. Hanum kecil yang sekarang sering menemaninya, walaupun gadis cilik itu hanya sekadar menemani bibiknya ikut melamun. Hanum belumlah paham, bagaimana caranya untuk menghibur dan membantu menghapus kesedihan dan rasa penyesalan.
Yang dia tahu, Hanum tidak tega jika melihat Bik Sumi sendirian.
Iswan, ayahnya Hanum, yang juga kakak dari Bik Sumi sangat khawatir dengan kondisi adiknya yang seperti itu. Jika dibiarkan saja, bukan tidak mungkin si adik perempuannya itu akan mengalami gangguan jiwa dan mental, karena penolakan dan ketidakterimaan pada takdir yang menimpanya.
Sesekali dia mengajak Sumi bi
