14. Rencana Tante Sonya

1096 Kata

"Kau! Jangan berlaku seolah-olah putri raja di sini." Tatapan matanya terasa menikam dan membuat takut Amira. Persis seperti mata Mami Merry. Mata yang selalu menyimpan kemarahan dan kepongahan. Mata yang ingin menunjukkan bahwa kekuasaan ada pada dirinya. Selalu memandang rendah pada siapapun yang dianggap tidak sepadan. Amira tidak mampu berkata apa-apa, dia terlalu takut untuk berbicara, apalagi untuk menyangkal. Amira paham, seperti apa posisinya di rumah ini. Yang dia lakukan hanyalah diam dan menunduk saja. "Jangan mentang-mentang Darmawan peduli padamu, lalu kau bisa bersikap semaumu." Ancaman dan tekanan terus dilontarkan dari Mulut Tante Sonya. Gemetar tubuh Amira. Lemas rasanya. Tante Sonya segera berbalik pergi meninggalkan Amira, yang masih terdiam terpaku di depan pintu kam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN