Enam

942 Kata
Maaf banyak typo Bulan tertawa ngakak mendengar ucapan terakhir Damar yang kelewat pede. Damar sialan yang langsung pergi karena ucapan pedenya di balas dengan tawa keras dan mengejek dari Bulan. Bulan yang saat ini, sudah tidak bisa menahan air matanya lagi untuk tidak tumpah membasahi kedua pipinya yang pucat saat ini. Bulan berani mengeluarkan air matanya, karena sudah tidak ada Damar di dalam rumahnya, laki-laki itu sudah pergi menggunakan mobilnya, dan pintu pagar serta pintu rumah sudah Bulan kunci. Damar tidak akan bisa masuk ke dalam rumahnya lagi, walau Damar ada kunci serep. Sudah Bulan kunci menggunakan kayu pintunya di depan sana, nggak akan bisa di buka oleh Damar atau siapapun orang itu kecuali Bulan yang ada di dalam rumah. "Lucu. Sangat lucu Damar mengatakan diriku adalah w************n,"Bisik Bulan disertai tawa tumbang yang terdengar menyeramkan apabila ada orang lain bersama dengannya saat ini, yang melihatnya. Tangannya dengan gemetar, mengelus lembut perutnya di bawah sana. Perutnya yang sudah ada seorang janin yang sangat sehat. Dari mana Bulan tahu calon anaknya sehat? Dari Dokter Mella yang Bulan temui 2 hari yang lalu, dan Bulan akan mengatakan tentang kehamilannya pada Damar, niatnya besok. Besok adalah hari ulang tahun Damar. Tapi, apa yang di dapatkan Bulan hari ini? Sangat pahit dan menyakitkan. Orang yang Bulan cintai dengan tulus, sepenuh hati selama 4 tahun mereka kuliah di kota ini sudah mencampakkan Bulan, menghancurkan hati dan seluruh harapan Bulan. Mimpi indah Bulan. Semuanya sudah hancur tak bersisa. "Apa iyah, mama adalah w************n?"Bisik Bulan pelan sekali. Dan menjawab pertanyaan dirinya sendiri di atas. Kepala Bulan terlihat mengangguk lalu menggeleng. Dan kembali air mata, lagi dan lagi sudah mengalir membasahi pipi Bulan. Kali ini di sertai dengan isak tangis menyayat hati memenuhi kamar Bulan yang sepi dan sunyi. "Bisa kah mama mengatakan, kalau mama bukan w************n, bukan pela*ur untuk menyelematkan sedikit harga diri mama pada diri mama sendiri," "Ya, Mama Bukan pela*ur. Mama bukan pela*ur, Sayang..."Ucap Bulan tegas dengan kedua tangan mengepal erat. Ingatan tentang 3 tahun yang lalu di saat malam berhujan. Malam yang sangat di sesali sekaligus membahagiakan untuk Bulan. Menyesali? Karena pada malam berhujan 3 tahun yang lalu, kesucian Bulan di renggut tanpa persetujuan Bulan. Bisa di katakan di renggut paksa kan? Karena 3 tahun yang lalu. Bulan yang sangat capek, banyak aktifitas yang ia lakukan di kampus hampir 13 jam, Bulan pulang sudah larut malam di kampus 3 tahun yang lalu, Bulan yang di tunjuk untuk menjadi MC dalam pemilihan ketua Bem, melatih vocal bersama teman-teman yang lain yang memiliki tugas di bidang masing-masing, Bulan yang tidak memiliki pengalaman menjadi MC, di latih dalam waktu 2 hari dengan keras. Lalu, singkat cerita Bulan pulang ke kontrakkan. Satu rumah minimalis yang Bulan tinggali hingga saat ini. Bulan merasa kedua matanya sangat berat, yang Bulan ingat, Bulan jatuh tertidur di atas sofa. Tapi, di saat jam 12 malam, Bulan merasa ada yang ganjal pada 'itunya', Bulan merasa ada benda berat yang menimpa dirinya, dan di saat Bulan terbangun dari tidurnya dengan kepala yang sedikit sakit. Bulan kaget bukan main, melihat Damar tanpa ada busana sedikitpun ya ng menutupi tubuhnya, ada di atas tubuhnya, dan menggerakkan dirinya semangat di dalam dirinya. Dan Bulan yang pintar, langsung menebak, apa yang sudah dan sedang Damar lakukan pada dirinya 3 tahun yang lalu. Damar menid*rinya atau bisa di katakan Damar memperkos*nya? Dan karena rasa cinta, dan di janjikan akan bertanggung jawab, mereka menikah setelah wisuda, dan 2 bulan yang lalu mereka wisuda, Damar berjanji akan menikahinya. Bulan batal marah dan mencaci Damar. Tapi, apa? Damar malah memutuskannya dengan kejam dan malah sudah menghamili wanita lain juga di luar sana... Jadi, apakah... apakah Bulan murahan? Kesuciannya di renggut Damar dalam keadaan tidak sadar. Karena Bulan tertidur sangat lelap 3 tahun yang lalu. "Ah, bodoh, mama ya, Nak. Nggak usah di sesali, hanya rasa sesak dan sakit apabila mama terus-terusan melakukan perandaian tentang masa lalu yang sudah lewat."Ucap Bulan dengan wajah masamnya. Wajahnya masam, karena jijik sekaligus kesal pada dirinya yang terlihat sangat lemah saat ini, seperti kata andalannya, masalah keluarganya saja yang super pelik bisa Bulan hadapi, apalagi hanya masalah cowok yang stoknya masih banyak di luar sana yang sedang Bulan hadapi saat ini. Dan tentang anak yang sedang Bulan kandung saat ini? Otak pintar Bulan dalam waktu seperkian detik sudah memikirkan tentang masa depan anaknya. Bulan... Bulan akan... "Kamu tenang aja, Sayang. Walau mama adalah w************n, setidaknya ada yang masih bisa mama banggakan sama kamu, yaitu otak pintar mama. Ada belasan perusahaan besar dan asing yang ingin rekrut mama jadi bagian dari mereka. Tapi, karena mama menunggu lamaran papa bejatmu, mama tidak beri jawaban dan menolak. Tapi, tenang aja, Sayang. Mama... terpaksa akan menerima tawaran dari Pak Willy dan sepertinya kita akan hidup dan tinggal di Australia. Tapi, nggak apa-apakan? Kamu nggak masalah kan, misal di saat kamu sudah lahir nanti, mama.... mama terpaksa mengatakan pada seluruh dunia, kalau kamu hanya anak angkat mama.... biar kamu tidak ketahui oleh laki-laki b*****t itu keberadaanmu, hanya sementara, kalau mama sudah memiliki power yang sangat besar, baru mama publikasikan siapa kamu sebenarnya di hati dan hidup mama. Kamu setuju kan, Star? Star nama uuntukmu dari mama. Bintang yang diberikan Tuhan untuk mama, kamu setujukan, Sayang? Dan tolong, bantu mama untuk membalas rasa sakit hati mama suatu saat nanti pada Papa bejatmu, Damar... Dia sudah mencampakkan mama Star. Bahkan Papamu juga menelantarkan kamu tanpa dia tahu kalau mama sedang hamil kamu, tapi sekali lagi, kamu tenang aja sayang. Kamu akan baik-baik saja walau tidak ada sosok papa dalam hidupmu nanti... kamu akan baik-baik saja,Sayang... " Tbc suka dengan karakter Bulan yang kuat? Biar di kuatin, di jadiin wonder women sampe akhir ...hehehe
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN