Alex kembali ke kantornya setelah selesai makan, tidak ikut mengobrol lebih lama dengan Cassie dan Grace. Bahkan mungkin Alex akan membawa pekerjaannya ke rumah jika tidak selesai sampai jam kerja usai. Alex tidak gugup untuk persidangan besok, melainkan percaya diri. Maka dari itu perasaan puasnya harus diisi dengan mendalami kasus tiga kali lipat. “Apa kamu mau pulang juga, Cassie?” mata coklat Grace yang seperti almond menatap lembut kepada Cassie. Cassie tidak punya pekerjaan sepadat Alex, dan ia juga tidak punya janji apa pun hari ini sehingga Cassie menjawab Grace, “Kalau tante Grace mau mengobrol lebih lama, aku ada waktu.” “Kalau ke rumah tante aja mau gak?” Cassie tidak berpikir dua kali untuk mengangguk. “Boleh tante.” “Great.” Grace tersenyum senang. “Kamu bawa mobil kan, C