resah

838 Kata
Prosesi pernikahan pun mulai di laksanakan , pernikahan ini hanya di hadiri beberapa orang kerabat dari keluarga darsita dan orang tua Rafa ibu Arini dan anak anaknya , saat ini Arini nampak sangat cantik dengan balutan kebaya putih gading sederhana namun tampak elegan, penampilannya saat ini sangat jauh berbeda dari yang biasanya, sesaat Rafa tertegun menatap Arini saat ini tapi hanya sesaat lalu iyapun menarik pandangannya dan bersiap memulai ijab qobul, sesaat setelah ijab kabul Rafa menerima telpon dari rumah sakit yang mengatakan bahwa Kinanti tiba tiba Sadar dan sekarang histeris kesakitan, Rafa langsung panik dan berlari menuju rumah saki begitupun dengan darsita tanpa fikir panjang berlari masuk ke mobil Rafa dan berharap bisa cepat tiba di RS Arini yang bingung dan tak tau harus berbuat apa memilih ikut menyusul kerumah sakit bersama orang tua Rafa , sementara para tamu yang memang hanya berisikan keluarga dekat memilih pulang lebih awal. Di perjalanan menuju rumah sakit Arini benar benar bingung, disaat semua orang panik dan besyukur dengan perkembangan Kinanti dirinya merasa seperti angin yang nyata tapi tak nampak. akibat kecelakaan 4 tahun lalu, ada bagian organ tidak berfungsi sehingga menyebabkan koma, saat ini karena penurunan gula darah secara Tibi tiba mengakibatkan kerusakan ginjal, saat ini kita butuh donor ginjal yang cocok untuk nyonya Kinan pak ," ucap dokter rafin yang menangani Kinanti pada Rafa". Mendengar itu Rafa lagi lagi syok barusaja kabar bahagia datang mendengar istrinya sadar membuat harapan besar muncul dalam benaknya tapi sekarang masalah baru timbul lagi. Setelah berbagai pemeriksaan yang dilakukan semua hasilnya cocok buk tapi apa ibu yakin dengan keputusan ibu, saya yakin dok "Arini mengagguk yakin. Apa yang kamu lakukan tanya Rafa yang baru saja masuk ke ruangan dokter rafin dia tidak sengaja melihat Arini masuk keruangan dokter rafin lalu mengikutinya, betapa terkejutnya dia mendengar bahwa Arini bersedia mendonorkan ginjalnya pada Kinanti. Eee..e. maaf mas aku lancang ,ucap Arini terbatah bantah, saya tanya apa yang kamu lakukan di sini, eee...e.ee... itu mas kebetulan ginjal aku cocok sam mbak Kinan, "lalu "?, Tanya Rafa tegas, kalo boleh aku pengen jadi donor mbak Kinan mas," ucap Arini sambil menunduk takut menatap pria yang sudah berstatus suaminya tapi sama sekali belum perna saling menyapa seteh Kinan di kabarkan sadar dari koma Rafa terus berada di Rumah sakit, ini pertama kalinya Rafa berbicara pada Arini setelah pernikahan mereka, kita bicara di luar ikut saya!" Ucapnya tegas. Arini mengekor di belakang Rafa sambil menunduk tak berani menatap punggung suaminya. Rafa membawa Arini ke taman rumah sakit, "apa mau kamu" Rafa memulai percakapannya sambil menatap tegas pada Arini yang masih tertunduk, maaf mas aku cuma mau bantu sebisa aku mas, Hem... Saya rasa mau kamu tidak sesimpel itu, ucap rafa dengan nada mengejek, saya tidak tau apa tujuanmu mendekati mertua saya dan membuatnya memiliki ide konyol seperti ini tapi akan saya pastikan keinginanmu tidak akan tercapai, ucapan Rafa berhasil membuat Arini mengangkat kepalanya dan menatap Rafa dengan tatapan menusuk, tapi tujuanku udah tercapai mas Bu darsita sudah memberiku sejumlah uang yang besar untuk biaya hidup keluargaku dan aku sangat berterimakasih untuk itu, aku janji mas setelah ini aku akan jaga vina dengan baik, sebaik aku jagain anak aku sendiri mas, dan mas ngak perlu khawatir aku ngak akan merebut posisi mba Kinan mas, aku tau betul mas sangat cinta sama mba Kinan dan aku jg ngak pernah mau merebut siapapu dari siapapun , aku kaya gini karena terpaksa mas aku ngak punya kerjaan dan anak anak aku butuh sekolah ibu aku juga sudah tua aku butuh uang untuk hidup mas, maaf kalo mas ngak bisa Terima semua ini. Setelah mengucapakan kalimat panjang itu Arin langsung melangkah pergi meninggalkan Rafa yang masih terdiam tidak tau mau percaya atau tidak di sangat bingung dan tertekan, Rafa terduduk lemas di kursi taman rumah sakit setelah kepergian Arini sambil memegangi kepalanya yang seaakan mau pecah,"raf" panggil darsita yang berdiri di belakangnya lalu duduk di sebelahnya, " mama tau kau kessal tapi semua ini sudah mama fikirin masak masak, mama sudah bilang semua ini hanya untuk Vina mama sedih liat Vina hampir saja nabrakin dirinya ke jalan untuk ada Arini yang nyelametin dia, mama tau bisa aja mama nyuruh dia jadi pengasu Vani tapi apa kamu tau Vina butuh sosok seorang ibu yang bisa nemenin dia dan dia ajak bicara dan mama liat Arini adalah perempuan yang sederhana dan polos dia juga sangat tulus. Pecaya sama mama semua ini cuma buat Vina,"ucap darsita meyakinkan Rafa sambil mengusap punggungnya. Dia mau menyumbangkan ginjalnya untuk Kinan mah, ucap Rafa lemah. "Apa" maksud kamu Arini mau mendonorkan ginjal nya pada Kinanti kamu yakin?" Desak darsita pada Rafa, "iya mah, menurut mama saya harus apa, saya bingung mah. Darsita sama resahnya dengan Rafa tapi juga bersyukur karena ada harapan anaknya sembuh, sabar ya raf mama jg ngak tau harus berbuat apa, kita pasrah saja sama tuhan pasrah sama takdir, kamu balik ke kamar Kinan ya mama takut nanti Kinan bangun ngak ada kamu, biar mama yang urus semuanya, "ya mah", jawab Rafa lalu melangkah pergi menuju kamar rawat Kinanti.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN