Part 20

1194 Kata
Atan duduk sendirian di tepi lapangan basket setelah lelah berkali-kali mendrible bola basket dan memasukkannya ke ring. Seragam putihnya sudah ia lepas dan di jembrengkan di bangku, menyisakan tubuh Atan dengan balutan kaos hitam polos yang telah tercetak pas tubuh cowok itu karena penuh keringat. Membuat siapa saja cewek menelan ludah melihat perut kotak-kotak seorang Atan. Tak ayal karena cowok itu memang salah satu most wanted di SMA Kusuma. Sayangnya wajah cowok yang menjadi idola cewek-cewek SMA Kusuma itu sekarang selalu terlihat kacau dan tanpa ekspresi, bahkan melebihi kedinginan Dirga. Rival dari Atan yang gak kalah famous. Baru aja beberapa minggu lalu seluruh cewek patah hati karena Atan jadian sama Fray, si anak baru yang langsung jadi pemberitaan. Menggeser posisi Naya sebagai sahabat paling deket cewek itu. Tapi baru-baru ini Fray malah jadian sama Dirga. Jarak antara Atan dan Naya telah terlihat semenjak Atan jadian sama Fray, walaupun terkadang Atan masih bergabung dengan Naya, Aryo dan Bagas. Tapi begitu Fray jadian sama Dirga, jarak diantara mereka semakin terlihat jelas. Bahkan pertengkaran antara Naya dan Atan yang tadinya hanya pertengkaran sepele karena ulah Atan yang selalu menjaili cewek itu, berubah jadi pertengkaran sengit menghasilkan air mata dari si cewek. Naya. Khanaya Felicia. Cewek terkuat di SMA Kusuma. Cantik, manis, jago beladiri, gak keliatan tomboy tapi gak juga feminim banget kayak Rissa. Banyak yang suka sama Naya tapi cewek itu seperti sulit dijangkau selain oleh sahabatnya sendiri. Walaupun pada akhirnya Dirga berhasil menjangkau cewek itu dan dekat, tapi setelah Dirga jadian sama Fray. Banyak kemungkinan yang ditebak oleh seluruh murid SMA kusuma. Dirga merebut Fray dari Atan, karena cowok itu adalah musuh Atan. Yang ini sebenernya adalah benar hanya alasan Dirga merebut Fray lah yang salah. Cowok itu udah gak punya dendam sama Atan sedikit pun. Alasannya hanya Dirga yang tau. Atau Fray sudah berhasil menebaknya? Kemungkinan kedua Dirga deket sama Naya karena sedang menyusun rencana buat ngerebut Fray dari Atan. Karena Naya adalah sahabat paling dekat Atan. Kemungkinan ketiga Atan dan Naya sebenernya saling suka jadi mereka menjauhi Dirga dan Fray biar mereka bisa deket lagi. Tapi kemungkinan ketiga telah tercoret karena pertengkaran Atan dan Naya yang bahkan lebih mengerikan dari munculnya perang dunia kedua. Dan Atan masih sendirian ditempatnya. Berkali-kali ia mengatur napasnya, berusaha agar semua beban dan kekesalan yang menyesakkan hatinya segera pergi. Dalam satu minggu Atan telah kehilangan dua orang terpenting dalam hidupnya. Fray dan Naya. Atan sendiri gak ngerti dengan situasi ini. Naya terlihat gak kalah kacau dan Atan gak tau alasannya. Terakhir cewek itu bilang suka dan mau ngasih Dirga kesempatan tapi kata Fray, Naya nolak Dirga. Naya sebenernya patah hati gara-gara Dirga pacaran sama Fray atau karena beberapa hari yang lalu Atan memaki cewek itu didepan banyak orang? Atan mengacak-acak rambutnya mengingat banyaknya pikiran yang berkecamuk di kepalanya. Dingin. Atan menengok ke orang yang menempelkan minuman di pipinya yang membuat pipinya terasa dingin. " Minum kak. Keringet lo keluar banyak. Nanti dehidrasi," ucap Bara sambil membuka minuman miliknya sendiri dan meneguknya sedikit. Atan mengernyitkan dahinya dan meminum minuman pemberian Bara. Cowok yang akhir-akhir ini kelihatan dekat dengan Naya. Dan ini pertama kalinya Atan dan Bara duduk sedekat ini. " Jangan pernah menyalahkan perasaan. Perasaan gak pernah salah. Yang salah itu adalah sasaran dari perasaan itu sendiri yang kadang meleset," ucap Bara lagi, membuat Atan langsung menatap cowok itu dengan bingung. Bara tersenyum tanpa balik menatap Atan yang ia tau sedang menatapnya, mungkin menunggu kelanjutan apa yang akan ia bicarakan. " Lo sadar gak di situasi ini gak cuma lo yang terluka. Bahkan banyak yang terluka menurut gue." " Tau apa lo emangnya?" Atan berdecih, merasa Bara sok tau padahal dia hanya orang baru di sekolah ini. Gak jauh beda kayak Fray. " Kenalin. Gue Abara Rahardian, adik kandung dari Anggara Rahardian." Bara mengulurkan tangannya tapi menariknya kembali karena Atan keliatan gak akan menyambut uluran tangannya. Cowok itu malah menatap gak percaya kearahnya. " Mau gue tunjukin foto sama kakak gue? Atau foto keluarga?" Ia mengeluarkan ponselnya dan menunjukan foto keluarga yang selalu ia jadikan walpaper di ponselnya itu. Atan menatap gak percaya ke layar ponsel Bara. Cowok didepannya ini memang adiknya Anggara, cowok i***t yang ngejar-ngejar Naya dulu waktu SMP. " Kok?" Atan kehilangan kata-kata. Bara mengulum senyum. " Jadi gue tau banyak soal kalian. Lo dan terutama Naya. Lo tau kan betapa bosennya gue denger kakak gue curhatin cewek itu mulu selama hampir dua tahun. Tapi gue seneng karena dia kelihatan bahagia. Jadi gue penasaran kayak apa sih Naya itu." Ia menatap lurus kedepan seakan menerawang ke masa lalunya. Saat Gara menceritakan soal Naya setiap malam. " Tapi Gara takut gue jatuh cinta sama Naya. Katanya cewek itu gampang banget bikin orang jatuh cinta. Ternyata emang bener. Gue pernah liat Naya sekali waktu di rumah sakit pas dia jenguk Gara yang koma. Dia baik. Dan gue liat tatapan yang beda kalo dia lagi natap lo. " Atan menghela napasnya. Ia ingat waktu Naya sering menjenguk Gara yang koma hampir dua bulan lamanya. Padahal waktu itu menjelang ujian nasional SMPnya. " Gara cerita kalo dia sedih liat Naya nangis gara-gara lo jadian sama Kanya. Cewek itu keliatan hancur dibelakang lo. Tapi didepan lo dia keliatan biasa aja kan?" Bara balik menatap Atan yang ternyata masih menatapnya. " Diliat dari kekeuhnya dia ngorbanin perasaannya buat lo, apa menurut lo dia tega ngerusak kebahagiaan lo? Bahkan kebahagiaan lo yang sebenernya adalah awal dari kehancuran hati Naya. Dia tulus. Lo harusnya belajar dari kesalahan. " " Maksud lo jelasin semua ini apa? Atau lo disuruh Naya?" Bara tertawa meremehkan." Sejelek itu pikiran lo ke orang yang katanya sahabat lo dari orok?" Ia menaikan sebelah alisnya. " Yang perlu lo tau, Fray itu berbahaya. Dia bahkan lebih berbahaya dari ular berbisa." Atan makin gak ngerti, tapi emosinya sedikit memuncak karena Bara menyebut Fray berbahaya." Lo gak usah jelek-jelekin Fray." " Gue tau lebih banyak soal siapa Fray. Tapi gue gak bisa kasih tau sekarang. Yang jelas Fray itu licik, apa lo mau percaya dengan omongan orang licik?" " Terus kata-kata siapa yang mesti gue percaya? Elo?" Atan tersenyum meremehkan. Bara beranjak dari tempatnya. " Gue udah janji sama Gara buat jagain Naya. Setidaknya sampe cewek itu bener-bener menemukan kebahagiaanya." " Malaikat hmm?" Bara berdecih melihat Atan yang kelihatan meremehkan semua kebenaran yang ia berikan. " Omongan hari ini jangan lo kasih tau siapapun. Anggep aja janji sesama cowok. Kecuali kalo lo ada niat buat ganti kelamin mungkin saking patah hatinya gara-gara cewek licik?" Atan langsung berdiri dan menarik kerah baju seragam Bara. " Fray bukan orang kayak gitu." " Kenapa? Lo gak terima atau lo takut kalo lo ternyata suka sama seorang psikopat?" tanya Bara yang menatap Atan tanpa takut sedikitpun. " Dirga gak mungkin kan suka sama Fray kalo emang tuh cewek psikopat," ucap Atan yang mengingat Dirga merebut Fray darinya. Bara tersenyum meremehkan." Dirga, gue yakin dia punya alasan lain. Yang jelas dia gak sebego elo buat suka sama cewek licik kayak Fray." Atan melepaskan kerah baju Bara, memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang salah dari ucapan Bara soal Fray. " Lo pikir apa tujuan Fray deketin lo terus deketin Dirga hmm? Cuma satu disini yang terluka karena ulah Fray. " Bara berbalik." Naya. Tapi sayangnya Fray adalah satu-satunya orang yang merasa paling menjadi korban. Padahal dia tersangkanya. Berbahaya kan? Jadi pikirin baik-baik soal omongan Fray ke elo yang entah kenapa bisa mempengaruhi lo buat nyakitin sahabat lo sendiri." Bara langsung pergi. Meninggalkan Atan yang langsung jatuh terduduk. Benarkah ucapan Bara? Lalu apa sebenernya tujuan Fray melakukan semua ini?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN