Pembicaraannya dengan Fray tadi siang efeknya membuat Naya sampe gak bisa tidur. Ia takut kalo cewek itu bakal nyakitin Atan seperti Kanya dulu.
Fray menyukai Dirga.
Apa cewek itu bakal deketin Dirga?
Apa ada yang bisa jamin kalo Dirga gak bakalan disakitin juga. Naya sangat khawatir karena kemungkinan terbesar yang ia pikirkan.
....
Paginya ...
Atan gak juga datang ke sekolah padahal bentar lagi udah bel masuk, katanya dia demam gara-gara kecapean nganterin Fray semalem nyari buku.
Gak biasanya Atan selemah itu. Naya tau kalo Atan gak akan bisa menolak permintaan Fray.
" Setan bisa sakit juga ya," ucap Bagas yang menatap prihatin ke bangku kosong disebelah Naya.
" Kedengeran Atan abis lo!" ucap Aryo gemas.
" Udah ah jangan pada berisik elah!" Sungut Naya yang hari ini makin banyak pikiran. Apalagi Fray keliatan baik-baik aja padahal cowoknya lagi sakit.
" Lah itu bocahnya masuk." Bagas menunjuk sosok Atan yang berjalan dengan wajah pucat masuk ke dalam kelas.
" Dasar bodoh! Udah tau sakit tapi maksain masuk !" ucap Naya saat menopang badan Atan yang hampir limbung.
Badan Atan panas.
" Fray ngambek gara-gara gue pulang duluan kemaren. Badan gue gak enak banget sumpah." Atan memijit-mijit lehernya yang terasa sakit.
Naya meremas rok abu-abunya mengetahui jika Fray sekejam itu sama sahabatnya. " Kayak bocah banget sih dia," ucapnya.
" Gak. Emang gue yang salah. Gue harus minta maap nanti."
Naya mengatur napasnya yang memburu.
Kalo aja Fray bukan pacar Atan, udah Naya abisin.
" Sekarang lo ke UKS mending. Muka lo gak lebih bagus dari setan sumpah. Pucet gitu. Gue ngeri setan sini ketuker sama elu," ucap Naya sambil menarik Atan ke UKS. Cowok itu hanya pasrah karena ia gak punya tenaga sedikit pun untuk menolak.
Bagas dan Aryo hanya menggeleng-geleng.
" Menurut lo, Fray itu gimana?" tanya Aryo sambil menatap serius ke Bagas, ia udah siap buat getok kepala Bagas dengan buku cetak bahasa Indonesia yang tebel kalo jawaban sahabatnya ini ngaco.
" Seperti namanya. Fray. Freak," ucap Bagas dengan wajah gak kalah serius. Aryo mengangguk setuju dan mengurungkan niatnya buat getok kepala Bagas.
Di UKS ...
Naya membaringkan Atan di ranjang kosong lalu membuatkan cowok itu teh hangat.
Hari ini penjaga UKSnya lagi ijin jadi Naya yang mengurus Atan sendiri. Seingetnya kalo ada yang sakit pasti dibikinin teh anget dan dikasih obat. Naya mencari-cari obat demam di kotak obat lalu memberikannya ke Atan sesuai anjuran pada kemasan obatnya.
" Nanti gue panggilin Fray kesini."
" Gak usah. Gue udah disini kok," ucap Fray yang tau-tau udah berdiri didepan pintu UKS sambil melipat kedua tangannya didepan d**a dengan wajah angkuh.
Bikin Naya muak. Ia langsung meninggalkan Atan sendirian bersama Fray.
" Kita putus aja kak," ucap Fray langsung to the point dan tak terbantahkan.
Atan melotot gak percaya. Tadinya ia pikir Fray kesini untuk menjenguknya dan ia bisa minta maaf ke cewek itu." Gara-gara gue gak bisa nemenin lo sampe selesai kemaren makanya lo putusin gue? Jangan aneh-aneh Fray."
Fray malah tersenyum sok manis seperti biasa . " Mending lo sama kak Naya aja. Dia kan suka sama lo . Gue gak tega liat kak Naya sedih gara-gara kita jadian."
" Apaan sih lo! Jangan ngarang cerita deh! Gue sama Naya baik-baik aja. Kenapa sih Fray?" tanya Atan berusaha mengeluarkan suaranya yang mulai serak.
" Kemarin kak Naya curhat sama gue. Dia bilang dia suka banget sama lo dan dia kesel gara-gara kita jadian kak. Jadi biarin gue pergi ya." Fray memasang wajah puppy eyesnya. " Lo lebih pantes sama Naya. Lagian lo tau gak. Dirga aja ditolak sama Naya gara-gata Naya suka sama lo kak. Gue gak tega liat Dirga disakitin Naya karena dia terobsesi sama lo." Fray mengalihkan pandangannya, menyembunyikan bulir air mata yang siap jatuh dari kedua bola matanya ini. " Mungkin gue bakal samakak Dirga. Dia lumayan juga."
" Jangan gila Fray!! Lo cuma becanda kan?!"
Fray tersenyum. " Jangan ganggu gue lagi kak." Ia langsung berbalik badan dan meninggalkan Atan sendirian.
Atan langsung membanting apa saja yang sanggup ia jangkau sambil berteriak seperti orang kesetanan.
....
Brak!!
Naya terlompat saking kagetnya saat meja di kelasnya digebrak oleh seseorang.
Atan.
Padahal cowok itu baru aja Naya tinggalkan sendiri di UKS beberapa menit yang lalu tapi kenapa Atan sudah ada disini? Bahkan langsung menggebrak mejanya dengan tatapan seperti ingin membunuh.
Bagas langsung memeluk Aryo yang jelas langsung mendorong tubuh sahabatnya itu agar menjauh. " Atan kesurupan setan ya," bisiknya takut-takut. Aryo berdecak kesal.
" Lo kenapa sih ,Tan?" tanya Naya gak mengerti namun gak bisa menyembunyikan raut ketakutan di wajahnya. Karena Atan keliatan ... Asing.
" Lo ngomong apa ke Fray hah?! Kenapa lo nolak Dirga!! Kenapa lo suka sama gue! Kenapa lo bikin Fray ngalah demi lo dan milih Dirga!" Teriak Atan seperti orang kesetanan.
Naya tersentak.
Pertama karena Atan pertama kali membentaknya seperti ini, didepan teman-teman sekelasnya pula.
Kedua, ucapan Atan yang gak Naya mengerti.
" Gue gak ngerti, Tan."
" Gak usah pura-pura bego Nay!! Gue tau lo emang suka sama gue tapi jangan pengaruhin cewek gue buat ngalah cuma karena kasian sama lo! Lo gak seneng gue bahagia?! Iya?!"
Naya memejamkan matanya, kuat-kuat menahan emosi yang memuncak. Kata-kata Atan keterlaluan.
Dan sejak kapan Atan tau soal perasaannya?
" Gue benci sama lo KHANAYA FELICIA!"
Naya benci jika Atan menyebut nama lengkapnya dengan penekanan seperti itu.
" Mulai sekarang gak ada yang namanya Atan dan Naya sahabatan!"
Naya meluruh ditempatnya, Bagas dan Aryo menahan tubuh sahabatnya itu agar tidak jatuh langsung ke lantai. Cewek ini keliatan bener-bener shock.
Detik kemudian air mata Naya tumpah, air mata yang sudah sejak tadi ia tahan.
Bahkan ketika hatinya telah hancur berkeping-keping, oleh sahabatnya sendiri.
Atau disebut mantan sahabat?