Hidup tenang

1139 Kata
Tidak ada restu bukan berarti Lev meninggalkan Tiara dan mencari wanita lain sesuai dengan keinginan ayahnya. Sikap ayahnya yang tidak merestui hubungannya membuat Lev semakin bertekad untuk membuktikan bahwa dia dan Tiara adalah pasangan yang sudah ditakdirkan Tuhan. Bukankah masih banyak pasangan lain yang perbedaan usianya melebihi separo usia wanitanya. Lalu mengapa dia harus mengalah sementara perbedaan usia nya dengan Tiara hanya 17 tahun. Sementara di tempat lain, Rosemary sudah nyaman tinggal jauh dari kota besar dan dia sangat menikmati tinggal di salah satu desa yang paling cantik di negara Prancis. Atas kebaikan Emanuel, Rosemary tetap bisa bekerja dan mereka lebih sering melakukan syuting di desa tersebut. Bukankah yang dipromosikan adalah hasil produk pertanian, jadi kenapa tidak langsung dari lokasi tersebut. Siang itu Emanuel datang menemui Rosemary di lokasi syuting bersama dengan Yuri dan dia hanya tersenyum pada saat Emanuel hanya mengamatinya selama bekerja sementara Yuri duduk di atas pangkuannya. “Aku tidak tahu kalau kau sudah kembali,” sapa Rosemary pada saat dia sudah menyelesaikan pekerjaannya sementara Yuri sudah berada di dalam pangkuannya. “Tidak perlu lama di kota karena aku tidak pernah nyaman tinggal di sana. Bagaimana denganmu? Apakah kau tidak mempunyai keinginan untuk kembali? Usia Yuri sudah 3 tahun dan dia memerlukan pengalaman baru,” ujar Emanuel. “Kenapa dengan usia 3 tahun sementara ada sepanjang hidupnya tidak pernah melihat perkotaan. Akan ada waktunya bagi Yuri untuk melihat kehidupan kota besar,” jawab Rosemary. Benarkah sudah 3 tahun dia tinggal di desa yang sama dengan Emanuel dan benarkan lelaki itu masih mengharapkan Rosemary menerima hubungan yang istimewa sementara sudah begitu sering Rosemary mengatakan bahwa dia tidak ingin membuat hubungan yang baru. “Kau sudah mau pulang sekarang?” tanya Emanuel tiba-tiba. Begitu lama Emanuel menanti perubahan yang terjadi pada Rosemary tetapi pada akhirnya Emanuel sadar bahwa Rosemary bukan wanita yang mudah berubah. Sudah saatnya dia mengalihkan perhatiannya pada wanita lain. “Sebelumnya iya, tetapi karena kau sudah membawa Yuri ke sini, aku berharap bisa mengajaknya main lebih dulu,” jawab Rosemary. “Boleh aku ikut?” Tawa Rosemary terdengar geli. Bagaimana mungkin dia menolak permintaan Emanuel? Emanuel adalah lelaki paling baik yang dia temui selama dia tinggal di negara asing. Apakah dia masih perlu bertanya sementara pada saat Rosemary ingin menetap di desa pun Emanuel sama sekali tidak memberikan pertanyaan padanya. “Tentu saja boleh dan Yuri-pun pasti sangat gembira,” jawab Rosemary. “Kalau begitu, bagaimana kalau kita pergi sekarang.” “Tentu.” Dan Rosemary memberikan kunci mobilnya pada asistennya sementara dia memilih naik mobil Emanuel bersama dengan Yuri. Emanuel baru saja menyalakan mesin mobilnya pada saat dia melihat taksi berhenti tidak jauh dari mobil Emanuel dan seruan tertahan keluar dari mulut Rosemary pada saat dia melihat siapa yang keluar dari taksi. Ezme, bagaimana dia bisa tahu dimana mencarinya? Dengan cepat Rosemary menoleh ke arah Emanuel dan mendapatkan kedipan mata sebagai jawaban yang tidak memerlukan pertanyaan karena mata Rosemary sudah sangat jelas artinya. “Aku yang mengundang dan mengatakan kau tinggal dimana,” ujar Emanuel tanpa diminta. Tidak perlu di berpikir lagi Rosemary langsung membuka pintu mobil lalu berjalan cepat menyambut Ezme yang tertawa gembira. Berpelukan seolah dengan cara tersebut mereka bisa menghilangkan segala kerinduan yang selama ini ada di antara keduanya. “Aku marah padamu karena kau menghilang begitu saja,” tegur Ezme dalam pelukan Rosemary. “Aku minta maaf. Sengaja aku tidak mengatakan padamu karena aku khawatir kau mendapat tekanan darinya,” ujar Rosemary pelan. “Walaupun aku marah padamu, harus aku akui tindakanmu membuatku lebih bebas memberikan jawaban pada saat dia datang,” jawab Ezme berbisik. “Jadi, dia benar-benar datang?” tanya Rosemary. “Benar. Bukan saja Lev tetapi wanita yang bernama Tiara. Benarkah Tiara adalah ibumu?” “Benar. Tiara adalah ibuku. Tapi kenapa dia menemuimu sementara aku sudah mengatakan padanya kalau aku perlu sendiri? Dan apa yang kau katakan pada mereka?” tanya Rosemary. “Aku mengatakan jawaban yang sama yaitu tidak tahu karena aku benar-benar tidak tahu. Khusus pada ibumu aku mengatakan padanya bukankah sebagai ibu dia seharusnya lebih tahu daripada aku yang hanya temannya.” “Dan pada dia?” pancing Rosemary. “Tidak ada. Aku hanya mengatakan kalau aku tidak tahu.” “Tidak ada lagi?” “Aku memang sempat bertanya padanya untuk apa mencarimu. Bukankah kalian tidak pernah bertemu selama di sini atau sudah?” selidik Ezme. “Kau tahu alasanku menjauhi kota besar adalah karena aku bertemu dengannya. Aku tidak mau dia tahu kalau kami sudah punya anak sementara dia bukanlah lelaki yang aku harapkan bisa menjadi suami dan ayah dari anakku,” jawab Rosemary. “Kalau kau belum menerima Lev kenapa kau juga menolak Emanuel?” “Aku menolak Emanuel karena dia pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dariku. Hari ini aku berniat mengajak Yuri bermain ke taman, kalau kau mau, kau bisa ikut dengan kami,” ajak Rosemary. “Kalau tidak ada yang keberatan,” ucap Ezme. “Aku yakin dia tidak akan keberatan. Bukankah dia yang sudah mengundangmu ke sini? Aku justru yang tiba-tiba menjadi pihak ketiga sementara kalian seharusnya melepas rindu,” goda Rosemary. Tawa keluar dari mulut Ezme dengan keras seolah ucapan Rosemary adalah ungkapan yang tidak berani dia katakan. “Ayo, aku yakin Yuri dan Emanuel sudah bosan menunggu kita bicara di sini,” ajak Rosemary sembari menggandeng tangan Ezme. “Halo, apakah aku boleh ikut bersama dengan kalian?” sapa Ezme pada Emanuel dan Yuri. “Tentu saja. Naiklah!” Senyum geli keluar dari mulut Rosemary pada saat dia melihat binary kerinduan diwajah kedua orang sahabatnya. “Bagaimana kalau aku dan Yuri naik mobilku sendiri?” “Jangan macam-macam. Cepat naik!” Perintah yang sangat jelas hingga Rosemary tidak bisa membantahnya. Hanya saja dia memilih duduk dikursi belakang bersama dengan Ezme sementara Yuri duduk di samping Emanuel. “Yuri sudah besar dan dia sangat mirip dengannya,” bisik Ezme pelan. Suara Ezme memang pelan tetapi masih bisa didengar oleh Emanuel sehingga dia langsung diam. Tidak seharusnya dia mengatakan tentang Lev sementara berita diluar semakin ramai karena Lev semakin serius dengan sekretarisnya. “Benar dan membuatku semakin betah di sini,” jawab Rosemary. “Aku tahu.” Mereka sepakat tidak lagi bicara soal Lev maupun beberapa orang yang sibuk mencari keberadaan Rosemary. Bagaimana pun pada saat Lev sibuk mencari keberadaan Rosemary maka ada pihak lain yang ingin tahu alasan mengapa Lev tertarik pada wanita lain sementara dia sudah cukup nyaman dengan Tiara. Rosemary sangat bahagia dan menikmati hidupnya di desa. Tenang dan tidak ada seorangpun yang kenal dirinya dan menghubungkan wajah Yuri yang sangat mirip dengan Lev. Ezme lebih banyak meminta Rosemary menjelaskan alasan mengapa dia tidak mempunyai keingin untuk tinggal lebih lama di desa. Dan Rosemary dengan senang hati menjawab semua ingin tahu Ezme karena dia yakin pada akhirnya Ezmu-pun akan tertarik tinggal di desa bersama dengan Emanuel sebagai lelaki paling istimewa di dalam hidupnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN