Terlambat

1237 Kata
Rosemary bukan wanita yang memiliki pengaruh terhadap siapa pun, dia hanya wanita biasa yang tidak bisa menerima semua ucapan Lev dengan cara yang membuat harga dirinya jatuh ke tempat yang diinginkan oleh Lev. Berlari dengan kekuatan penuh, Rosemary mengejar Lev. DIa perlu mejelaskan keadaan dirinya tidak peduli dengan pemikiran Lev tentang dirinya. Dia perlu mengatakan pada Lev keadaan dirinya yang mengandung benihnya. “Lev! Tunggu!” Namun, Lev sama sekali tidak menghentikan langkahnya dia bahkan langsung masuk ke dalam mobil dan menyuruh sopirnya langsung menjalankan mobilnya sementara Rosemary seperti kesetanen mengejar Lev. “Cukup, Rose. Hentikan! Apa yang kau harapkan dari lelaki seperti itu?” tanya Alfa mencegah Rosemary melakukan kebodohan. “Kau tidak tahu Al. Dia harus tahu bahwa aku mengandung anaknya,” teriak Rosemary lupa diri. “Aku akan membantumu menemui dirinya. Kau bisa menjelaskan padanya. Sekarang siapkan dirimu kita kembali ke Jakarta,” kata Alfa membujuk Rosemary. “Baiklah. Terima kasih, Al,” ucap Rosemary sebelum dia melangkah kembali ke dalam rumah. “Aku belum pernah melihat Rosemary yang seperti ini. Apa yang dia inginkan dengan mengatakan pada Lev tentang keadaannya. Apakah dia yakin Lev akan menerimanya? Tidak seharusnya Rosemary berharap pada lelaki seperti itu,” ucap Alfa lirih. Berjalan menuju mobilnya, Alfa memilih untuk menyalakan mesin mobilnya menunggu Rosemary datang dan dari kejauhan dia melihat Rosemary menuju ke tempat mobilnya berada. “Maafkan sudah lama menunggu,” kata Rosemary. Alfa memperhatikan Rosemary hanya membawa tas yang ukurannya cukup besar. “Apa yang ada di dalam tas-mu?” tanya Alfa sementara mobil mulai meninggalkan rumah yang dikontrak Rosemary. “Hanya stelan untuk ganti,” jawab Rosemary. “Rose, bagaimana kalau Lev tidak bersedia menderngar penjelasanmu? Apa yang akan kau lakukan?” “Pergi dan menjauh darinya. Aku mengatakan keadaanku bukan untuk meminta belas kasihannya. Aku tidak mau dituduh menyembunyikan fakta,” jawab Rosemary. Alfa yang mendengar jawaban Rosemary sangat terkejut. Tidak pernah terlintas di dalam benak Alfa kalau Rosemary memiliki tujuan yang sangat berbeda dari yang dia pikirkan. “Kau tidak menuntutnya bertanggung jawab?” tanya Alfa. “Apakah bisa? Aku tidak pernah bermimpi dia akan bertangunggu jawab. Dia adalah pengusaha besar yang memiliki semua yang dia inginkan sementara aku? Aku adalah wanita yang pernah berencana membuatnya masuk ke dalam penjara.” “Kau melakukannya karena kesalahan yang sudah dia lakukan padamu. Kau sama sekali tidak melakukan kesalahan,” kata Alfa mengingatkan. “Kenapa, kenapa aku tidak pernah bisa mengerti dirimu, Rose,” kata Alfa lebih mirip dengan keluhan. Suara tawa Rosemary terdengar lirih saat dia mendengar keluhan Alfa, “Sebenarnya aku yang tidak mengerti dirimu, Al. Kenapa kau datang menemuiku. Kau tahu siapa diriku dengan jelas dan aku yakin kau mendengar ungakapan tentang diriku yang dikatakan oleh Lev.” “Jangan lupa, Lev adalah sponsor utama rumah produksi film milik Anggoro dan aku yakin dia tidak mau kau menjadi berita karena berhubungan denganku dan merusak semua yang sduah diberikan untuk film yang kau bintangi,” ujar Rosemary dengan mata lurus tertuju ke arah depan. Mpbilnya yang dikemudi oleh Alfa akhirnya tiba di salah satu hotel bintang 5 yang pernah menjadi tempat paling tidak terlupakan oleh Rosemary. Rosemary memutuskan untuk tetap berada di dalam mobil setelah Alfa membujuknya agar dia yang akan mencari Lev. Alfa tidak mau melihat Rosemary terluka kembali. Hotel yang mereka datangi adalah tempat kejadian perkara yang sudah menyebabkan nama hotel tersebut menjadi pemberitaan yang tidak baik. Mereka pasti masih mengenali wajah Rosemary walaupun sudah cukup lama berlalu. “Selamat malam, saya ALfaroz. Saya ada janji dengan Tuan Lev Grigory, apakah beliau masih ada di hotel ini?” Wanita yang berdiri di depan Alfa memperhatikan wajahnya dengan kening berkerut. Dia tidak langsung menjawab melainkan memastikan bahwa lelaki yang berdiri di depannya adalah seorang bintang film terkenal. “Anda…Anda ALfaroz, kan? Apakah saya bisa mendapatkan tandan tangan sekaligus foto bersama dengan Anda?” tanya wanita itu dengan antusias. Alfa tersenyum. Wanita itu sepertinya pegawai baru sehingga tidak tahu peraturan yang berlaku di hotel tersebut. “Saya khawatir bila Nona melakukannya bisa membuat kehilangan pekerjaan, Nona. Tetapi saya sangat berterima kasih bila bisa bertemu dengan Tuan Lev Grigory,” kata Alfa membuat wanita itu terdiam. Dengan gerakan yang jelas dilakukan dengan setengah hati, pegawai itu mulai melakukan pencarian dan menemukan bahwa tamu hotel bernama Lev sudah pergi. “Maafkan saya, tamu atas nama Lev Grigory sudah meninggalkan hotel sejak pagi,” beritahunya. “Apakah dia belum kembali?” tanya Alfa penasaran. “Saya rasa tidak. Dia sudah melakukan cekout,” jawabnya. “Terima kasih,” jawab Alfa. Alfa berjalan pelan menuju area parkir untuk menemui Rosemary kembali. Dia tahu dan sadar informasi yang akan dia sampaikan akan membuat Rosemary kecewa. Wajah murung dan senyum yang dipaksakan menjadi tanda bagi Rosemary bahwa Alfa tidak bisa menemukan Lev. Apakah dia selamanya tidak akan pernah bisa bertemu dengan Lev kembali? “Apa yang sudah kau temukan? Maaf kalau aku sudah mendesakmu,” kata Rosemary lirih. “Menurut bagian reservasi, Lev sudah cekout sejak pagi. Jadi dia tidak mungkin kembali ke hotel tersebut. Aku yakin dia masih berada di kota Bandung. Tujuannya kemana aku tidak tahu,” jawab Alfa. “Terima kasih. Kau sudah membantuku dan keadaan ini menjadi jawaban bahwa aku tidak perlu mengharapkan bertemu dengan Lev kembali,” jawab Rosemary muram. “Lalu apa yang akan kau lakukan dengan anak yang ada di dalam kandunganmu? Rose, kalau kau bersedia, aku bisa melakukannya,” kata Alfa membuat Rosemary terkesiap. “Melakukan apa?” tanya Rosemary. “Menikahi denganmu dan menjadi ayah dari anakmu,” jawab Alfa yakin. Senyum Rosemary yang diikuti oleh gerakan kepalanya membuat Alfa memejamkan mata. “Aku tidak bisa membiarkan wanita yang mencintai dan memuja-mu kehilangan kesempatan menjadi istrimu. Aku tidak pantas menjadi bagian hidupmu, Al. Aku tidak tahu perasaan yang kau miliki terhadapku, tetapi dengan ucapanmu membuktikan bahwa aku harus mengatakan bahwa kau layak mendapatkan yang terbaik dan wanita itu bukan aku.” “Rose…aku sudah mengenal dan menyukaimu sejak kau berjalan masuk ke ruangan Anggoro. Aku tidak pernah bisa melupakanmu,” kata Alfa. “Terima kasih atas penghormatanmu, tapi aku tidak bisa. Kalau kau masih menyayangiku, antarkan aku ke rumah ayahku,” ucap Rosemary pelan. “Kau akan tinggal kembali di sana?” tanya Alfa dengan mata berbinar. Setidaknya dengan kembalinya Rosemary ke Jakarta dia lebih mempunyai banyak kesempatan untuk bertemu dengannya. “Mungkin,” jawab Rosemary tersenyum. Akhirnya mobil Alfa meninggalkan hotel yang semula menjadi tempat menginap Lev, menembus kemacatan lalu lintas menuju rumah Sion, ayahnya Rosemary. Rosemary dan Alfa sudah berusaha untuk mencari keberadaan Lev di Jakarta dengan mendatangi tempatnya menginap dan mereka tidak berhasil menemui Lev karena mobil yang membawa Lev sudah tiba di bandara yang berada di kota Bandung. Dia akan melanjutkan perjalanan bisnis yang sudah menjadi agenda yang diberikan oleh ayahnya. Lev datang ke kota Bandung bukan sengaja mencari Rosemary melainkan karena dia ada tujuan membangun usaha minuman dengan bahan baku teh. Melihat Rosemary di jalan adalah kejadian yang tidak terduga sehingga dia menyuruh sopirnya untuk mengikuti. Siapa yang menduga dia melihat Rosemary dalam pelukan lelaki yang juga dulu melindungi Rosemary dari pandangan matanya. Lev masih melihat ponselnya setelah menghubungi pilotnya. Hari ini dia akan kembali ke negaranya dan memutuskan tidak akan kembali ke Indonesia lagi. Bisnisnya di Indonesia bisa dilakukan oleh wakilnya di Indonesia dan dia akan melakukan yang diinginkan oleh keluarganya, menjadi pimpinan perusahaan keluarga yang lebih baik sehingga dia bisa memberikan seluruh keputusan terpenting dalam kariernya termasuk mendapatkan wanita yang akan mendampingi hidupnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN