Steven masuk ke dalam kamar matanya menatap pada Gressa yang memainkan handphone dan terdengar decakan dari wanita itu. Steven mengerutkan kening, merasa bingung dengan decakan dari Gressa yang tidak ia ketahui, kenapa Gressa berdecak dan menekan benda pipih itu berulang kali. “Kau kenapa?” Gressa terkejut dan menggeleng, tidak mau mengatakan pada suaminya. Bagaimana handphone nya sekarang, yang suka mati hidup. Seperti kehidupan mau mati beenran tidak mau. Mau hidup tapi juga malas. “Tidak ada.” Jawab Gressa. “Kau jangan berbohong. Cepat katakan, ada apa dengan ponselmy?!” Steven mengambil ponsel Gressa dengan gesit. Matanya menatap jijik pada benda pipih yang ada di tangannya ini. Benda yangsudah tidak layak untuk dipakai. Layar yang retak, pinggirannya yang mengelupas, lalu apa